Oleh : Rusmin Sopian
Bekaespedia.com _ Jam ditangan menunjukkan angka 10.45 WIB saat tiba di kawasan Kampung Adat Gebong Memarong Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda Belinyu, Bangka.
Beberapa orang menyambut dengan mengucapkan kata selamat datang. Papan nama yang bertuliskan selamat datang di Kampung Adat Gebong Memarong dibawa jembatan mengantarkan kami memasuki Kampung Adat itu.
Tujuh Memarong (rumah adat Suku Lom) membentang di hadapan kami. Hari itu adalah hari Jumat (27/10/2023).
Tujuh Memarong ini terdiri dari empat unit rumah , satu balai adat, satu galeri, dan satu museum.
Balai adat digunakan untuk tempat berkumpul masyarakat. Galeri digunakan memamerkan produk hasil kerajinan. Sementara museum menampilkan peralatan orang lum dan lainnya. Dan ada pula empat Memarong yang difungsikan sebagai penginapan untuk masyarakat yang ingin menginap di rumah Orang Lum.
Bangunan Memarong berbentuk panggung yang beralaskan kayu ibul, dengan dinding kulit kayu dan beratapkan nipah.
Inisiator pembangunan kampung Adat Gebong Memarong Ali Usman menjelaskan Kampung Adat ini baru dibangun dalam hitungan bulan. Tak heran bila peneliti sejarah ini meminta masukan bahkan kritik dari para pengunjung.
Sesuatu yang langka di zaman peradaban moderen ini yang biasa lebih mementingkan pencitraan keberhasilan dari pada meminta masukan untuk reparasi kebermajuan.
Penuturan yang fasih dari para guide Kampung Adat Gebong Memarong membuat pengunjung memahami tradisi yang ada di Kampung Adat Gebong Memarong.
Mereka secara detail menerangkan apa yang ada di galeri, musium, hingga bahan-bahan dalam pembangunan Memarong.
Simbol eksistensi masyarakat Mapur yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal harus mendapatkan posisi dan ruang yang besar agar tidak hilang begitu saja, terinventarisasi lebih bermakna melalui tulisan, dan tak sekadar bersandar pada tuturan saja.
Gebong Memarong mempunyai nilai tersendiri di hati masyarakat Mapur, yaitu sebagai simbol eksistensi, kerja sama dan keharmonisan, serta kearifan lokal kehidupan masyarakat.
Berkunjung ke Kampung Adat Gebong Memarong mengajarkan kita tentang kehidupan. Tentang kerjasama. Tentang keharmonisan. Dan tentunya tentang menjaga kearifan lokal.
Saat kaki mulai meninggalkan kawasan Kampung Adat Gebong Memarong, tiba-tiba teringat dengan Kawasan wisata Labun, kawasan wisata Tukak, kawasan wisata Pulau Besar dan Pongok.
Tiba-tiba teringat kawasan adat Pring di Kecamatan Payung yang dulu pernah dikonsep oleh budayawan muda Dari Tanah Krio Panting.
Apakah Kampung Adat Gebong Memarong akan lahir di Bangka Selatan?
Asak Kawa Kite Pacak.
Hane Hini Hame-hame.
Toboali, Sabtu pagi 28 Oktober 2023