Oleh : Rusmin Sopian
Hanya alang-alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun, semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita
Narasi diatas adalah penggalan lirik lagu hits dari kelompok musik rock legendaris Indonesia, God Bless.
Lagu karya gitaris kondang Ian Antono dan Theodore KS ( wartawan Kompas) merupakan lagu yang mengangkat nama God Bless kembali sebagai kelompok musik papan atas Indonesia yang dirilis tahun 1985 dalam album ” Semut Hitam”.
Lagu ini adalah masterpiece God Bless dimana penataan musiknya sangat indah dan nyaman didengar di kuping. Permainan keyboard dari keybordis Jockie Suryoprayogo sebagai intro lagu membuat lagu ini sungguh merdu dan berkarakter tinggi.
Bagaimana dengan Rumah Kita yang bernama Bangka Selatan?
Kabupaten yang diperjuangkan dengan susah payah. Penuh rintangan. Penuh pengorbanan. Penuh air mata.
Sebagai penghuninya, tentunya kita bercita-cita Negeri Junjung Behaoh ini sebagai Kabupaten yang hebat. Mensejahterakan kita para penghuninya.
Sebagai penghuninya, kita wajib menjaga rumah besar ini dengan baik. Merawatnya dengan penuh harapan yang bermasa depan yang baik pula untuk diwariskan kepada anak cucu. Generasi masa depan.
Sebagai penghuninya, kita wajib menjaga kekokohan rumah besar ini. Membersihkan lalang-lalang yang tumbuh di halaman rumah.
Dan bukan tidak mungkin, lalang-lalang itu dipenuhi parasit. Bahkan benalu yang membuat rumah kita itu kotor sehingga merusak pemandangan orang-orang yang lalu-lalang melihatnya dan mengunjungi rumah kita.
Para penghuninya harus kompak sehingga rumah menjadi tentram dan damai. Tercipta kenyamanan bagi penghuninya sehingga melahirkan inovasi dan gagasan yang mumpuni untuk kehebatan rumah kita.
Menjaga maruah rumah dengan baik. Tidak saling sikut. Tidak saling menjatuhkan sesama penghuni untuk menempati kamar-kamar.
Para penghuninya wajib bergotong royong menjaga rumah kita dengan semangat toleransi yang tinggi. Saling berkolaborasi untuk kekokohan rumah. Saling mengayomi.
Tidak perlu merasa paling unggul dan hebat sendirian. Paling segala paling yang menciptakan ketidaknyamanan diantara penghuninya.
Sudah saatnya, para penghuni rumah kembali ke roh perjuangan daerah ini.
Saling bahu-membahu dan menciptakan suasana rumah yang nyaman sebagai tempat tinggal bersama. Tempat berkehidupan bersama untuk meraih masa depan yang cemerlang.
Dikejauhan, terdengar lagu Rumah Kita dari lengkingan suara khas Ahmad Albar. Merdu. Menghanyutkan jiwa. Menggetarkan nurani terdalam.
Lebih baik di sini
Rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Toboali, Rabu 26 Maret 2024.