Sejarah Desa Kepoh Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Bagian 3

Orang Kepoh

Oleh : Ali Usman

Orang Kepoh

Catatan awal jumlah penduduk pulau Bangka dapat ditemukan dalam buku karya MH. Court,  An exposition of the relations of the British government with the Sultaun and state of Palembang and the designs of the Netherlands’ government upon that country, halaman 260. Pada masa kependudukan Inggris (1812-1816), penduduk Bangka sebanyak 13.104 jiwa, menyebar di 31 kampung dan terdiri dari orang Melayu, orang Gunung dan orang China.  Saat itu, di wilayah Kepoh sudah terdata penduduk China 19 orang dan Pekerja China 78 orang, total penduduk mencapai 97 orang. Semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Kepoh Tahun 1815-2023

No Tahun Jumlah Penduduk Keterangan
Laki-Laki Perempuan Total
1 1815 97 97 Pekerja China
2 1848     96 Kappo
3 1961 530 489 1.019 Rindik/Kepoh
4 1990 1.013 962 1.975 Rindik/Kepoh
5 1994 1.028 1.012 2.040 Rindik/Kepoh
6 1997 999 986 1.985 Rindik/Kepoh
7 2001 640 581 1.221 Kepoh
8 2005 747 680 1.427 Kepoh
9 2009 730 696 1.426 Kepoh
10 2014 1.196 1.125 2.321 Kepoh
11 2020 1.150 1.052 2.202 Kepoh
12 2023 1.345 1.243 2.588 Kepoh
           

Sumber : MH. Court 1821; hal 260, Dr. P. Bleeker 1850 hal. 409, Sensus Penduduk 1961  Penduduk Desa Sumatra Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan UGM   dan  Biro Pusat Statistik 1980, Kecamatan Toboali Dalam Angka 1990, 1994, 1997, 2001, 2005, 2010, 2015, 2020, 2023.

Dr. P. Bleeker menyebutkan pada tahun 1848 Distrik Toboali terdiri dari 32 kampung dan berpenduduk 5.549 jiwa, terdiri dari 3.513 orang Bangka, 725 orang Melayu dan 1.311 orang China. Tersebar di afdeelingen Toboali 753 orang, Gossong 1.121 orang, Nieri 1.107 orang, Olim 721 orang, Lepar 964 orang dan tambang timah 883 orang. Afdeelingen Toboalij terdiri 2 kampung yakni Sabang dan Kappo. Sabang berpenduduk sebanyak 657 jiwa, terdiri 137 orang Bangka, 151 orang Melayu dan 369 orang China.   Kampong Kappo hanya berpenduduk 100 jiwa (koreksi: 96 jiwa), terdiri 3 orang Bangka, 34 orang Melayu dan 59 orang China. Afdeelingen Toboali berpenduduk 753 jiwa, terdiri dari 140 orang Bangka (85 laki-laki, 55 perempuan), 185 orang Melayu (97 laki-laki, 88 perempuan) dan 428 orang China (322 laki-laki, 106 perempuan).[1]  Pendataan jumlah penduduk tahun 1858 dan 1890 tidak mencantumkan jumlah penduduk perdistrik, sehingga kesulitan memberi gambaran penduduk di Distrik Toboali. Sensus Penduduk tahun 1920 menyebutkan jumlah penduduk Onderafdeeling Zuid Banka (meliputi Koba, Lepar, Pring dan Toboali) sebanyak 32.445 jiwa, terdiri laki-laki 19.314 jiwa dan perempuan 13.445 jiwa. Berdasarkan etnisitas terdiri dari 35 orang Eropa, 23.435 orang Pribumi dan 8.975 orang Oriental Asing (China dan Arab). Wilayah Zuid Banka memiliki tingkat kepadatan penduduk paling rendah dibandingkan wilayah lainnya, yakni 7,88/km². Sensus Penduduk tahun 1930, jumlah penduduk distrik Toboali sebanyak 15.032 jiwa, terdiri 58 orang Eropa, 10.374 orang pribumi, 4.570 orang China dan 30 orang Asia lainnya.

Tabel 2. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, RJK, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan

Desa Kepoh Kecamatan Toboali.

No Tahun Jumlah Penduduk Luas Wilayah  (km2) RJK r (Laju Pertumbuhan) Kepadatan
1 1815 97        
2 1848 96     -0,03%  
3 1961 1.019 120 108   8
4 1990 1.975 120 105 2,3% 16
5 1994 2.040 120 102 0,8% 17
6 1997 1.985 120 101 -0,9% 17
7 2001 1.221 114,75 110 -11,4% 11
8 2005 1.427 114,75 110 4,0% 12
9 2009 1.426 114,75 105 0,0% 12
10 2014 2.321 114,75 106 10,2% 20
11 2020 2.202 114,75 109 -0,9% 19
12 2023 2.588 114,75 108 5,5% 23
             

 

Pada masa pemerintahan Republik Indonesia, sensus pertama kali dilaksanakan pada tahun 1961. Saat itu penduduk Desa Rindik Kepoh sebanyak 1.019 jiwa, terdiri 530 laki-laki dan 489 perempuan. Data sensus penduduk tahun 1971 dan 1980 belum didapatkan. Sensus Penduduk tahun 1990 terjadi peningkatan jumlah penduduk menjadi 1.975 jiwa, terdiri 1.013 laki-laki dan 962 perempuan. Seiring pemekaran Desa Rindik Kepoh, maka jumlah penduduk Desa Kepoh pada tahun 2001 sebanyak 1.221 jiwa, terdiri 640 laki-laki dan 581 perempuan. Pada tahun 2009, jumlah penduduk sebanyak 1.426 jiwa, terdiri 730 laki-laki dan 696 perempuan. Pada tahun 2020, jumlah penduduk sebanyak 2.202 jiwa, terdiri 1.150 laki-laki dan 1.052 perempuan.

Dari Tabel 1 dan Tabel 2, analisa akan difokuskan pada 3 aspek, yakni kepadatan penduduk, Rasio Jenis Kelamin (RJK) dan Laju Pertumbuhan. Kepadatan penduduk Desa Rindik Kepoh pada tahun 1961 baru mencapai 8 jiwa/km², sementara RJK mencapai 108. Artinya saat itu masih banyak pekerja tambang timah yang bekerja di Parit Dua, berjenis kelamin laki-laki dan berasal dari China. Angka RJK ini sama dengan RJK Kecamatan Toboali. Data penduduk tahun 1971 dan 1980 belum didapatkan, maka kita bandingkan data penduduk kecamatan Toboali pada tahun yang sama. Pada tahun 1971 jumlah penduduk sebanyak 30.120 jiwa, terdiri 15.334 laki-laki dan 14.786 perempuan, maka tingkat kepadatan penduduk hanya  14 jiwa/ km², RJK mencapai 104 dan laju pertumbuhan 2,4%/tahun. Pada tahun 1980, jumlah penduduk kecamatan Toboali sebanyak 39.038 jiwa, terdiri 19.827 laki-laki dan 19.211 perempuan, maka tingkat kepadatan penduduk hanya  18 jiwa/ km², RJK mencapai 103 dan laju pertumbuhan 2,9%/tahun. Artinya dalm kurun waktu 1961-1980, komposisi gender / jenis kelamin nyaris tidak ada ketimpangan. Laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan. Hal ini lumrah terjadi di wilayah pertanian, dimana laju pertumbuhan berlangsung normal. Pada tahun 1990-1997, RJK Desa Rindik Kepoh semakin mendekati keseimbangan gender dikisaran 101-105. Kenaikan harga Sahang (Lada), tidak memicu kedatangan tenaga kerja jenis kelamin tertentu. Laju pertumbuhan tahun 1990-1994 mencapai 0,8%, dimana ada tambahan penduduk sebanyak 65 orang. Namun terjadi laju pertumbuhan minus pada tahun 1994-1997 yakni -0,9% atau berkurang 55 orang. Rendahnya pertambahan penduduk ini berdampak pada tingkat kepadatan penduduk yang stagnan  di angka 16-71 jiwa/ km² pada tahun 1990-1997.

Berdirinya Desa Kepoh seiring pembukaan kran penambangan timah oleh rakyat. Dimana-mana terjadi pembukaan tambang timah baru. Tidak terkecuali di Desa Kepoh. Angka RJK melonjak menjadi 110 pada tahun 2001. Kebutuhan tenaga kerja laki-laki meningkat untuk memenuhi unit Tambang Inkonvensioonal (TI). Walau kesulitan menghitung pertambahan penduduk baru, angka kepadatan penduduk masih rendah, hanya 11 jiwa/ km². RJK 110 ini bertahan sampai tahun 2005, dimana terjadi penambahan penduduk sebanyak 206 jiwa atau laju pertumbuhan mencapai 0,4%/tahun dan kepadatan menjadi  12 jiwa/ km². Koreksi jumlah penduduk terjadi pada tahun 2009, dimana berkurang 1 orang atau -0,02%/tahun dan berdampak pada RJK yang berkurang menjadi 105. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi dalam sejarah Desa Kepoh terjadi pada tahun 2014 yang mencapai angka 10,2%/tahun atau bertambah 895 jiwa dalam kurun waktu 5 tahun, antara 2009-2014 dan berdampak pada kepadatan penduduk menjadi  20 jiwa/ km². RJK cukup tinggi dikisaran 106 dan semakin naik pada tahun 2020 menjadi 109. Penambangan timah menjadi pemicu utama atas trend ini, walau kemudian angka ini berkurang pada tahun 2023 seiring makin sedikitnya cadangan timah yang dapat ditambang secara ekonomis. Laju pertumbuhan minus lagi terjadi pada tahun 2020 sebesar -0,9%/tahun atau berkurang 119 jiwa dan tingkat kepadatan berkurang menjadi 19 jiwa/ km², seiring kepulangan para tenaga kerja tambang timah ke daerah asal. Tahun 2023, laju pertumbuhan penduduk kembali positif dengan angka 5,5%/tahun dan kepadatan mencapai 23 jiwa/ km² dengan bertambahnya penduduk sebanyak 386 jiwa. Kini, jumlah penduduk desa Kepoh sebanyak 2.588 jiwa, terdiri 1.345 laki-laki dan 1.243 perempuan.

Penutup

Dari fakta-fakta sejarah yang telah diuraikan diatas, Desa Kepoh merupakan salah satu kampung tertua di kecamatan Toboali, setelah Sabang, yang tetap bertahan sampai sekarang. Walau kesulitan menentukan tahun berdirinya, diyakini sudah ada sejak masa kekuasaan Kesultanan Banten pada abad ke-17. Ada 2 alasan memperkuat keyakinan itu. Pertama Kampung Kepoh berdiri di tepi Sungai Kepoh, tipikal pemukiman awal dimana transportasi tergantung alur Sungai.  Kedua, saat itu sudah ada 3 Batin yang berkuasa sepanjang Sungai Kepoh. Penemuan timah pada awal abad ke-18, mendorong perkembangan pangkal-pangkal baru untuk menompang aktivitas penambangan timah, tidak terkecuali di Kepoh, salah satu wilayah tambang timah di selatan pulau Bangka. Pengaruh timah ini sampai sekarang, berdampak pada perkembangan wilayah, penyebaran pemukiman dan pertambahan jumlah penduduk Desa Kepoh.

Daftar Pustaka

  1. Peta

Banka Kaart van de omstreken van Muntok, op het eiland Banca, Kaartcollectie Buitenland Leupe, datum: “19de eeuw”, manuscript

Getekende kaart van het eiland Banka, en de rivier van Palembang, Raaf, Kaartcollectie Ministerie van Kolonien, manuscript

Hydrografische kaart van de Straat Drieon, Malakka en Sinkapoer, strekkende Banka tot Malakka, Kaartcollectie Ministerie van Kolonien, J.T. Busscher

Kaart Der Noordwestkust van Banka en der Reede van Muntok, J. Schroder, 1824, Schaal niet vastgesteld

Kaart der Reede van Muntok en vaarwaters naar dezelve, s.n., 1840/Schaal 1 : 200.000

Kaart van het eiland Banka 1819, Kaartcollectie Ministerie van Kolonien, manuscript

Kaart van het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topographische opneming in de jaaren 1852 tot 1855, L. Ullman, door den jen. Luitenant der Infanterie, geteek door Cronenberg & Wolff, Batavia : Uitgegeven bij van haren Noman & Kolff, 1856, Algemeene atlas van Nederlandsch Indie/ door P. Baron Melvill van Carnbee en W.F. Versteeg. Batavia : Haren Noman and Kolff, 1853- 1862,

Kaart van het westelijkste gedeelte van de Javaanse zee, strekkende van Batavia tot Banka, met de Straat Sunda, Banka, Gaspar en de Clementstraat, 1830, Busscher, J.T., Kaartcollectie Ministerie van Koloniën

Map of the island of Banka : compiled from remarks and materials collected during a journey through the island, annexed to a report on the same and addresed to the Honourable Thomas Stamford Raffles Esqre. Lieutenant Governor of the island of java and its dependencies & c, by his most obedient servant Thomas Horsfield; J. Walker, sculpt, 1824, skala 1 : 440.000

Mineralogical sketch of the island of Banka ( by Thomas Walker Horsfield), J. Walker, sculpt, skala 1: 440.000, 1824

Plan van den zuidingang der Straat Banka; Plan van de Reede van Muntok/ tebekomen bij de Wedurve G. Hulst van Keulen te Amsterdam 1835, Gerard Hulst van Keulen, 1852,skala 1: 240.614

The straits of Banca : according to the best memoirs & extracts from journals, William Herbert, 1767, skala 1 : 570.000

 

  1. Arsip

Bleeker, P . Bijdrage Tot de Kennis van De Statistiek Der Bevolking van De Eilanden Banka en Billiton, dalam Indisch Archief Tijdschrift No III, 1850

Kabupaten Bangka Dalam Angka Tahun 1980, Sungailiat : Kantor Statistik Kab. Bangka, 1980

Kabupaten Bangka Dalam Angka Tahun 1990, Sungailiat : Kantor Statistik Kab. Bangka, 1991

Kabupaten Bangka Dalam Angka Tahun 2000, Sungailiat : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka, 2001

Kecamatan Toboali Dalam Angka 1990, Toboali : Mantri Statistik dengan Pemerintah Kecamatan Toboali, 1991

Kecamatan Toboali Dalam Angka 1994, Toboali : Mantri Statistik dengan Pemerintah Kecamatan Toboali, 1995

Kecamatan Toboali Dalam Angka 1997, Toboali : Mantri Statistik dengan Pemerintah Kecamatan Toboali, 1998

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2001, Sungailiat : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka, 2002

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2003, Sungailiat : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka, 2004

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2005, Sungailiat : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka, 2006

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2010, Toboali : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka Selatan, 2010

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2020, Toboali : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka Selatan, 2020

Kecamatan Toboali Dalam Angka 2023, Toboali : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka Selatan, 2023

Sensus Penduduk 1961  Penduduk Desa Sumatra , Yogyakarta : Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan UGM   dan  Biro Pusat Statistik 1980

Sensus Penduduk 1971 Penduduk Diperintji Menurut Ketjamatan di Luar Djawa-Madura, Angka-Angka Sementara, Djakarta : Biro Pusat Statistik 1972

Statistiek Betreffende de Bevolking van Nederlandsch-Indie over 1890

Toboali Dalam Angka 2015, Toboali : Badan Pusat Statistik Kab. Bangka Selatan, 2015

Uitkomsten van de in 1920 in Nederlandsche-Indie Gehouden Volkstelling (Sterkte der Bevolking oppervlakte van het grondgebied en dichtheid der bevolking)

Volkstelling in Nederlandsch Indie, T. J. Willer, Jan 1861

Volkstelling 1930 Deel IV Inheemsche Bevolking Van Sumatra, Batavia, Departement van Economische Zaken, 1935

 

  1. Buku

ANRI, Citra Bangka Belitung Dalam Arsip, 2010.

ANRI, Citra Daerah Kabupaten Bangka Selatan Dalam Arsip, 2019

Abdullah, Husnial Husin, bersama Abdul Samad dan Drs. Ali Asgar, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Bangka Belitung,Jakarta, PT. Karya Unipress, 1983.

Bakar, A.A, Kenangan Manis dari Menumbing, Jakarta, PT. Balai Pustaka (Persero), 1993.

BPS, Kecamatan Toboali Dalam Angka, 1990

Court, MH, An exposition of the relations of the British government with the Sultaun and state of Palembang and the designs of the Netherlands’ government upon that country, London: Printed For Black, Kingbury, Parbury, And Allen, Leadenhaal Street, 1821

Dasin, Ichsan Mokoginta, Palagan 12 Api Juang Rakyat Bangka, Pangkalpinang,                  CV. Central Media Printing, 2009.

Elvian, Akhmad, Pangkalpinang Kota Pangkal Kemenangan, Pangkalpinang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2005.

Elvian, Akhmad, Setengah Abad Kota Pangkalpinang Sebagai Daerah Otonom, cetakan Kedua, Pangkalpinang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2007.

Elvian, Akhmad, Toponim Kota Pangkalpinang, Pangkalpinang, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, 2009.

Elvian, Akhmad, Kampoeng di Bangka Jilid I, Pangkalpinang, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, 2014.

Elvian, Akhmad dan Ali Usman, Yogyakarta-Bangka Menegakkan Kedaulatan Negara, 1948-1949, Yogyakarta : Dinas Kebudayaan DIY, 2023

Elvian, Akhmad dan Ali Usman, Kenang Mengenang Meraih Kemenangan, Jambi : Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi, 2022

Epp, F, Schilderungen aus Holländisch Ostindien, Heidelberg, Akademische Verlagshandlung Von C.F. Winter, 1852

Erfan, Muhammad, Mengingat Sejarah Pesanggrahan Bung Karno dan Muntok, Mentok : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, 2017.

Erman, Erwiza, Dari Pembentukan Kampung ke Perkara Gelap, Menguak Sejarah Timah Bangka Belitung, Yogyakarta, Penerbit Ombak, 2009.

Heidhues, Mary F. Somers, Timah Bangka dan Lada Muntok, Peran Masyarakat Tionghoa dalam Pembangunan Pulau Bangka Abad XVIII s/d Abad XX, Jakarta, Yayasan Nabil, 2008.

Meilanto, Harmoni di Sungaiselan, Banyumas : SIP Publishing, 2022,

Sujitno, Sutedjo, Timah Indonesia Sepanjang Sejarah, Pangkalpinang, PT. Timah (Persero) Tbk, 1996.

Wiwik, Anastasia Swastiwi dan Arif Wijaya, Bangka Belitung: Peninggalan sejarah abad
7-20
, Tanjungpinang, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, 2008.

[1] Dr. P. Bleeker . Bijdrage Tot de Kennis van De Statistiek Der Bevolking van De Eilanden Banka en Billiton, dalam Indisch Archief Tijdschrift No III, 1850, hal 409-410.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *