Ada Apa Di Sempadan Sungai Lempuyang?

Tumang di sempadan Sungai Lempuyang. Sumber foto: Meilanto

Oleh : Meilanto

Bekaespedia.com _ Pernah dengar kata “Lempuyang”? Nah, di Bangka Tengah ada Sungai yang bernama Sungai Lempuyang. Lempuyang atau lempuyang wangi merupakan nama jenis tumbuhan rempah-rempah yang kaya manfaat. Tumbuhan dengan nama latin Zingiber zerumber ini tumbuh di daerah yang lembah, sungai dan sumber air lainnya.

Sungai Lempuyang, sungai yang berhulu di perbukitan Mangkol. Menghilir melewati jalan raya Pangkalpinang – Koba dan menjadi batas alam antara Desa Jelutung dan Desa Cambai Kecamatan Namang. Sungai terus mengalir sampai melewati jalan penghubung Desa Belilik dan Dusun Tanah Merah, Baskara Bakti dan akhirnya bermuara di pesisir timur Pulau Bangka.

Jalan penghubung Desa Belilik dan Dusun Tanah Merah yang dilewati Sungai Lempuyang ada dua jembatan. Dari Belilik, lewat jembatan sebelah kiri jalan, ada lahan yang baru dibuka. Di lahan itu ada bekas tungku pembakaran bata merah. Tungku pembakaran bata merah dikenal masyarakat dengan nama tumang.

Tumang itu berukuran besar mirip sumur. Diameter sekitar 2-3 meter. Pada bagian sisi sebelah timur ada semacam pintu yang berfungsi untuk memasukkan bata-bata dan kayu untuk proses pembakaran. Dinding tumang menggunakan bata merah. Bagian luar ditembok dengan tanah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Di sekitar tumang, bata merah berserakan, baik yang masih utuh maupun yang sudah pecah. Bata merah berukuran bata merah pada umumnya. Barangkali tumang tersebut punya bagian tutup yang sudah rusak dimakan usia.

Sekitar tahun 1990-an sampai 2000-an saat penulis sering melewati ruas jalan itu, memang di sempadan Sungai Lempuyang ada beberapa warga membuka usaha pembuatan bata merah. Bahan baku yang mudah didapat dengan memanfaatkan tanah di sekitar sungai sehingga wajar ada tumang di sekitarnya yang saat itu belum penulis jumpai.

Selain itu, kayu sebagai bahan bakar juga mudah didapat dari hutan sekitar. Selain untuk pembakaran bata merah, tumang juga sering digunakan untuk membuat arang.

Proses pembuatan bata merah mulai dari pengambilan bahan tanah lempung, pasir, kemudian dicetak dengan cetakan khusus. Setelah itu bata dijemur beberapa hari dan selanjutnya dibakar dalam tumang. Proses selanjutnya bata-bata di keluarkan dari tumang untuk proses pendinginan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *