Oleh: Meilanto
Camui
Kata camui, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bangka dan Belitung pada umumnya. Sebagai daerah penghasil timah, camui mudah di temui di daerah ini.
Pada masa pertambangan masih menggunakan teknologi kolong, camui digali dengan menggunakan cangkul (kioktjo). Tentunya buruh tambang yang menggali dalam kuantitas yang banyak bisa mencapai ratusan orang yang diawasi oleh mandor. Lama kelamaan buka besar menganga, pasir timah yang masih bercampur dengan pasir diangkut menggunakan punki dan dipikul dengan tamkon.
Tidak jarang, camui dipenuhi dengan air sehingga air harus dikeringkan terlebih dahulu.
Berbeda dengan kondisi saat ini. Daerah yang diduga banyak mengandung bijih timah digali menggunakan alat berat.
Setelah dirasa tidak menghasilkan timah lagi, tinggallah lubang-lubang besar menganga yang dipenuhi air. Para pekerja pindah ke lokasi lain yang banyak mengandung bijih timah.