Sastra  

Wali Kelas VI Ibu Guru Google

Sastra : Serial Suasana Sekolah Ummi

by : ResearchGate

Oleh : Ummi Sulis

Bekaespedia.com _ Tahun pelajaran baru telah dimulai. Tahun pelajaran 2024/2025 ini, seluruh Sekolah Dasar di Kecamatan Pulau Besar telah menerapkan kurikulum merdeka. Ummi yang tadinya mengajar di kelas IV, sekarang mengajar di kelas VI. Yang tadinya I ada di depan V, sekarang I pindah di belakang V. Karena pindah inilah, penyebutan dari 4 menjadi 6. Begitulah angka Romawi mengubah diri, dengan cara dipindah, ditambah, atau diubah.

Siswa kelas VI tahun ini berjumlah 18 anak. Seimbang jumlah laki-laki dan perempuannya. Sepertinya, mereka bertambah usia bertambah banyak bicaranya. Apakah pengaruh hormon ABG?

Hormon pubertas pada ABG sangat memengaruhi emosi. Makanya, wali kelas VI harus pandai menyikapi.

Beberapa anak tampak pendiam, beberapa lagi ceriwis. Belum banyak kisah yang dapat diselami dari para siswa ini. Namun, dengan pemberlakuan 5 hari sekolah, anak-anak itu meminta jangan ada banyak PR.

Gak akan ada banyak PR kalau pekerjaan di sekolah selesai tepat waktu. PR hanya ada bila belum selesai proyek di sekolah, sedangkan waktu sudah berganti dengan jam pelajaran berikutnya.

Pagi menjelang siang, anak kelas VI berteduh di bawah pohon Maja depan kelas. Mereka duduk cantik sambil memegang jajanan kanan kiri.

“Hei, Ipan, koq makan dengan tangan kiri? Mentang-mentang bawa makanan kanan kiri oke,” ujar Bu Guru kelas VI pada Ipan yang menghisap es cekek di tanan kirinya.

“Hehe, maaf Bu, lupa, kebablasan.” Ipan menjawab cengengesan, kemudian memindahkan es cekek di tangan kanannya, memindahkan empek-empek di sebelah kiri.

“Lupa apa kebiasaan? Gak baik makan dan minum dengan tangan kiri. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim).” Ibu Guru menasihati Ipan.

“Ibu koq kayak Google, tahu apa aja kalau ditanya,” Khendy berujar sambil nyengir.

“Google tu apa sih, Bu?” Anak-anak perempuan ikut bertanya.

“Orang ya?” Idil menimpali

“Ibu Guru bukan google yang serba tahu dan pinternya kebangetan. Google itu sebuah aplikasi, sistem yang menjawab semua pertanyaan orang-orang yang mencari jawaban lewat aplikasi itu. Yang nyiptainnya menghubungkan sistem pada google dengan basis data yang dapat diakses lewat internet.” Bu Guru menjelaskan.

“Oh, berarti yang nyiptainnya orang. Google itu seperti mesin pencari.” Anak-anak berujar sambil berpikir. Entah mikirin apa.

“Bu Guru juga sering nanya ke Google kalau gak paham materi pelajaran. Nah, lain kali makan dan minum itu biasakan tangan kanan, ya,” lanjut Bu Guru.

“Kita latihan gak, Bu?” Anak-anak bertanya.

“Latihanlah upacaranya. Besok Senin yang bertugas kan kelas VI,” jawab Bu Guru.

“Oke siap,” jawab anak-anak anak hampir berbarengan.

Obrolan di bawah pohon Maja itu pun berakhir karena anak-anak akan latihan upacara bendera untuk hari Senin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *