Dato’ Akhmad Elvian, DPMP
Sejarawan Bangka Belitung Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia.
Tugu adalah sejenis perangkap yang berbentuk kantong dan dipasang semi permanen menentang arus (arus pasang dan surut) di sungai, anak sungai ataupun di muara sungai dekat laut. Tuguk dipasang berjejer dalam jarak tertentu, minimal 500 meter dari Tuguk berikutnya dan harus dipasang pada posisi yang lurus sesuai arah arus sungai. Ikan- ikan atau hewan lainnya yang berusaha mengikuti arus sungai akan tertangkap ke dalam jaring yang dipasang. Kayu tonggak (tuguk) untuk pancang dan kayu yang dipasang melintang untuk mengikat jaring, bila menggunakan kayu biasa yang tahan air bisa bertahan sekitar 6 bulan, sedangkan bila menggunakan kayu Nibung bisa bertahan sekitar 2 Tahun.
Nelayan yang ada di sekitar sungai Jering dan Tanjung Niur, biasanya menggunakan kayu Nibung yang diambil di jauh pada bagian anak anak sungai dan kemudian memasangnya di sungai Jering dan di anak-anak sungai seperti di aik Limbung, aik Kuam, aik Menise, aik Saleng, aik Mentubuk, aik Jering kecit, aik Pengkal Beras, aik Rambe, aik Pengkal Limang, aik Temiang, aik Penyampak, aik Bunge, aik Mancung, aik Rangkui dan aik Belit. Di samping untuk pancang dan lintang tuguk, kayu Nibung juga digunakan untuk lantai rumah.
Pembuatan awal tuguk dan pencarian lokasi untuk pancang tuguk dilakukan dengan kearifan yang diwariskan secara turun menurun oleh leluhur dan biasanya dilakukan dengan upacara selamatan dan ritual tertentu. Hasil tangkapan seperti Udang mereka olah menjadi Udang kering dan terasi di samping di jual sebagai udang segar, sementara ikan- ikan seperti teri, mereka keringkan untuk dijual dan ikan ikan segar juga di jual serta kadangkala dibuat ikan kering dan ikan asin. Keberadaan tuguk di sungai dan di anak anak sungai Jering dan penghasilan nelayan sangat ditentukan oleh kelestarian sungai terutama hutan mangrovenya. Pada bagian hulu sungai Jering sudah terlihat ancaman dengan rusaknya mangrove karena kehadiran Tambang apung yang mencari Timah secara serampangan.