Oleh: Syifa Juliana
Suatu hari, saya dan teman berjalan-jalan ke hutan untuk mencari bambu. Saat berada dalam hutan tiba-tiba kami menemukan seekor anak kucing, sepertinya kucing itu tersesat.
Melihat mata manisnya seperti meminta pertolongan, tentu saja kami tidak tega meninggalkannya.
Saya mengambil dan membawa anak kucing itu pulang, berharap bisa merawatnya dengan baik.
Namun masing-masing diantara kami merasa ragu untuk memeliharanya karena orangtua kami tidak suka dengan kucing.
Saat tiba di rumah teman saya, mamahnya marah dan memukul anak kucing itu hingga berdarah. Kami yang melihat peristiwa itu sangat sedih. Kemudian kami memutuskan untuk membawa anak kucing itu pergi dari rumah teman kami.
Kami menjadi bingung harus menaruh dan menitip anak kucing itu dengan siapa dan di mana. Karena di rumah saya juga tidak bisa, karena mamah saya tidak menyukai kucing.
Merasa sangat kasihan dengan anak kucing itu, kami berdiskusi dan memutuskan menaruh anak kucing itu di gudang peralatan.
Secara bergantian kami merawat anak kucing itu dengan baik, memberikan makanan setiap hari.
Namun, beberapa minggu kemudian, tragedi menimpa. Anak kucing itu tertimpa salah satu alat di gudang dan mati. Kami sangat sedih. Pengalaman ini mengajarkan kami untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan keputusan dengan matang.*
Syifa Juliana. Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Simpang Rimba
Alamat: komplek PT. BSSP Desa Simpang Rimba.