BALIELIK, BILILIK DAN BELILIK

Peta Kaart van het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topograhische opneming in de jaaren 1852 tot 1855 karya L.Ullman. Belilik tertulis Balielik. Sumber : kitlvv.nl

Penulis : Meilanto (Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah)

bekaespedia.com_Toponim Nama desa Belilik berawal dari nama sebuah tanaman merambat bernama halilit yang berarti melingkar, mengelilingi, memutar. (Ibrahim dkk, 2013:61) Menurut Haji Juli yang disampaikan oleh para pendahulunya, sebelum nama desa ini ada, kawasan hutan didesa ini banyak tanaman halilit sehingga para orang tua menamakan desa ini dengan nama Belilik.
Peta Tua
Berdasarkan penelusuran beberapa peta tua yang penulis dapatkan dari Bapak Drs. Akhmad Elvian, penulisan nama Belilik dengan ejaan yang berbeda.
1. Peta Kaart van het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topograhische opneming in de jaaren 1852 tot 1855 karya L.Ullman.
Peta ini sudah sangat bagus dan lengkap karena dibuat oleh L. Ullman, seorang militer berpangkat Letnan Dua, ahli topografi yang sengaja ditugaskan untuk pengukuran topografi di sembilan distrik di keresidenan Bangka setelah melaksanan tugas pengukuran yang sama di keresidenan Palembang. (Elvian, 2016, 144).
Dalam peta yang diterbitkan di Batavia tahun 1856 ini sudah tampak jelas pembagian distrik di pulau Bangka (terbagi menjadi sembilan distrik) dan batas-batas antardistrik yang ditandai dengan garis tebal biru muda. Dalam peta telah tercatat beberapa nama kampung dalam distrik masing-masing. Dalam peta ini Belilik yang kita kenal sekarang ditulis BALIELIK. Tergambar dengan jelas BALIELIK berada di lintasan jalan raya yang menghubungkan Pangkal Pinang sampai Toboali. Secara geografis sebelah utara terdapat Lampoejang, sebelah barat Tjiloeak, sebelah timur dengan Zee van Borneo, dan selatan Koeroam yang termasuk distrik Koba. BALIELIK merupakan kampung yang berbatasan langsung dengan distrik Koba. Terlihat jelas jalan yang menghubungkan antarkampung di distrik Pankalpinang yang ditandai dengan tinta berwarna merah.
Sebelumnya dalam peta Kaart van het Eiland Banka zamengesteld in 1845 en 1846 door H.M. Lange, lokasi Belilik sekarang tertulis Moenjang. Moenjang merupakan sebuah kampung sama halnya dengan Lampoijang disebelah utara, Namen, Soenkap disebelah barat, dan bertetangga dengan Koerouw disebelah selatan. Pada peta ini kampung ditandai dengan tanda bulat hitam. Moenjang merupakan kampung yang terdapat persimpangan dari Pankal-Pinang Koba dan Pankal-Pinang Namen. Dari Pankal-Pinang Koba melewati Messoe (Mesu), Selienta (Tanjung Gunung sekarang, Pankool (Pangkol, termasuk wilayah desa Kayu Besi), Lampoijang (Lempuyang), Moenjang, Koerouw (Kurau), Penjieak (Penyak), Gontong (Guntung) dan Koba. Selanjutnya tikungan ke kiri ke Namen (Namang), Soenkap (Sungkap), Tjiloeak (Celuak) sampai ke Paret-Trantang (Simpangkatis). Ruas jalan yang menghubungkan Air Mesu sampai ke Namang yang melewati Cambai dan Jelutung saat ini belum terbentuk. 2. Opgenomen door den Topografischen dienst in 1928-1929 Blad 35/XXV i.
Dalam peta ini selain Belilik (tertulis Bililik) juga terdapat Namang (Namang), Sungkap (Soengkap), Jelutung (Djeloetoeng) dan sedikit Cambai (Tjambai) terpotong pada bagian atas peta. Peta yang diterbitkan di Batavia pada tahun 1931 dengan kode peta D D 30,20 menggambarkan topografi. Topografi Belilik sebagai berikut. Ujung barat pemukiman rumah penduduk terdapat steenen waterpaspilaar, ditengah-tengah pemukiman dan hampir ujung pemukiman arah ke kurau terdapat ijzeren (jembatan besi), dan steenen kilometerpaal 27 (batu/ tugu Kilometer 27). Selanjutnya terdapat empat Voetpad (jalan setapak) yaitu dua disebelah kanan jalan (dari arah Namang) dan dua di sebelah kiri jalan.
Voetpad yang pertama disebelah kanan jalan (hampir ujung barat) menuju ke perkebunan. Voetpad yang kedua (hampir ujung timur) juga menuju ke perkebunan. Voetpad yang ketiga (sebelah kiri jalan dari arah Namang) tidak begitu jauh dari steenen kilometerpaal 27 yang menuju ke S. Sendawar. Voetpad yang keempat yaitu menuju dan melewati S. Sendawar dan bertemu dengan Voetpad yang ketiga. Disebelah utara pemukiman terdapat sebuah bukit yang ditanami aangelegde pepertuinen (lada) Dibagian hulu S. Sendawar terdapat arentuin (rumbia). Tanaman rubber (karet) mendominasi belakang pemukiman penduduk. Lokasi pemakaman (TPU muslim/inlandsche graven) tersebar di empat titik dua dikiri jalan dan dua dikanan jalan tidak jauh dari steenen kilometerpaal 28. Mesigit (masjid) belum terdapat di Bililik pada peta ini.
1. Pangkalpinang Topographic Maps. 1954.
Dalam peta yang Pangkalpinang Topographic Maps, Scale 1:250.000, Series T503 Edition 1 AMS, United States Army Map Service, Washington D.C. menggambarkan kondisi geografis Belilik. Dalam peta ini tertulis Bililik yang berbatasan dengan Kurau disebelah timur, Namang disebelah barat. Disebelah selatan terdapat air Marambulu, Mahali dan Garunggang. Sementara itu disebelah utara terdapat woods-brushwood; Tropical grass (hutan belukar; rumput tropis). Terlihat jelas tulisan Graves (kuburan) disebelah timur berada pada dua lokasi yaitu sebelah kanan dan kiri jalan dekat dengan aliran sungai. (bandingkan dengan peta sebelumnya, kuburan Belilik berada pada empat lokasi). Ruas jalan dari Namang sampai Koba merupakan ruas jalan one lane wide (jalan satu jalur/ berwarna putih). Sementara itu ruas jalan dari Pangkalpinang sampai Namang termasuk jalan one lane wide (garis berwarna orange) dan ruas jalan pada pemukiman penduduk (kampung) Two or more lanes wide (lebar, dua jalur atau lebih).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *