Oleh : Putri Rahmawati
Ajari aku menggunakan pena, akan ku tulis gemercik air udara dingin, kabut senja sampai daun gugur menjadi hujan.
Orang orang dewasa itu aneh mereka bilang mereka sangat amat menyukai hujan tetapi mereka selalu berlindung di balik payung, berlindung di bawah atap bahkan beberapa dari mereka memaki karena hujan sudah membuat baju mereka basah.
Mereka tidak benar benar menyukainya dan hanya mulutnya saja saja tindakanya tidak mereka itu hanya mencari sensasi atau sedang menjual nontisme.
Mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda, mendinginkan udara sekitar dan membuat jemuranya tak kunjung kering. Sayang cintanya hanya sebatas kata, sayang katanya hanya sebatas kalimat status di media sosialnya saja.
Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduan nya aku rasa kita tidak akan mengerti hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri. Bagaimans bisa sesekali kita mendengarkan kata orang bahwa mereka menyukai kita padahal di belakang itu semua mereka tidak demikian.
Manusia banyak yang seperti itu, manusia telah terlatih untuk berpura pura di hadapan orang lain memanipulasi sikapnya dan menyaring kata kata yang menjadi manis mesti tidak dalam hati dan pikiran.
Dan kita akan belajar menjadi hujan bahwa ia akan turun dan ia tidak peduli dengan banyak orang yang menyesali kehadiranya.
Hujan akan tetap turun untuk ia yang membutuhkanya untuk orang orang yang merindukan kedatanganya untuk taman dan hewan yang membutukan dan juga orang orang yang sedang kesulitan mencari air di rumah nya.
Tidak perlu menghabiskan pikiran dan hati kita untuk memikirkan orang orang yang tidak menyukai kita dan lebih baik kita curahkan hati dan pikiran kita untuk orang orang yang mencintai dan menunggu kita meskipun jumlahnya mungkin tidak banyak.
Tapi itu akan membuat hidupmu jauh lebih bahagia dan ksmu tidak perlu bersusah payah untuk membuat hidupmi bahagia karena sungguh akan selalu ada orang yang tidak menyukai mu.
Dan kamu tidak perlu memikirkan yang demikian hujan akan tetap turun meski ia di benci karena ia datang bukan untuk mereka. Ia datang untuk orang orang yang merindukan dan mencintainya dan hidup kita sedemikian dan hari ini aku akan menjadi hujan menjadi hujan biar aku jatuh di hatimu dan kamu tidak bisa menghindarinya.
Aku sangat Suka hujan, apalagi di Pagi hari
dan tidak kehujanan tentunya hujan di pagi hari itu sangat menyenangkan kita bisa bermain dengan hujan sepuasnya seperti masa kecilku dulu selalu berlari ke sana kemari keliling kampung saat hujan tiba.
Tidak begitu deras, tetapi tidak juga gerimis riuh air yang menghempas aspal terdengar rapat sambil sesekali diselingi bunyi cipratan air dihentak kaki orang berlari lalu-lalang ingin cepat sampai di rumah karena takut basah.
Hujan seakan-akan memiliki kekuatan untuk mengendalikan kehidupan manusia hanya karena turun hujan, orang jadi menunda waktu bepergian, membatalkan urusan, tidak jadi menjemur pakaian, atau lebih hati-hati dalam berkendara. Seakan ia memiliki suatu kemampuan untuk memperlambat pergerakan manusia.
Kekuatan itu juga mungkin yang membuat suasana hujan, terutama di pagi hari, terasa menyenangkan untuk dinikmati.
Sebagian orang mungkin menganggapnya biasa saja, atau bahkan membencinya yang padahal seharusnya tidak perlu dibenci. Tetapi saya menganggap hujan adalah waktu yang tepat untuk sejenak rehat dari kesibukan dengan menikmati pemandangan lebih dari triliunan butir air terjun dari langit berselimut putih awan.
Ia seakan berkata, “hei, sedang apa sih kamu? Kelihatannya sibuk sekali, sudahlah, istirahat dulu, nih, kukasih air untuk kamu nikmati sejenak.”
Dengan begitu kita pun seolah terhipnotis untuk menghentikan sejenak kegiatan-kegiatan kita untuk melihat ke luar.
Bagi yang tidak mendengar kata-kata sang hujan biasanya langsung mengeluh dan berkata “Yah, hujan” atau “Ih kenapa sih harus hujan? Kesel deh.” Dan mungkin sang hujan membalas, “Yeu..”
Begitulah, mungkin ini hikmah diciptakannya hujan oleh Yang maha Kuasa. Jadi, bagi kita yang selama ini mengumpati hujan, boleh jadi kita belum paham hikmahnya turun hujan.
Salah satunya mungkin itu, sarana menikmati waktu istirahat yang kita jalankan secara sadar, beda dengan ketika malam hari yang kita jalankan dengan terlelap.
Entah mengapa Sebagian orang tidak menyukai nya dan menganggapnya biasa saja, atau bahkan membencinya yang padahal seharusnya hujan itu tidak perlu dibenci seharusnya kita itu bersukur akan kedatang hujan karena hujan itu membawa berkah untuk kita semuanya.