Dapur Budhe Literasi dan Eskalasi Peminatan Membaca

Diskusi ringan tentang buku bersama Kabid Layanan Buku Perpusda Basel Saleh, M.P.d dan Kepsek SMPN 2 Toboali, Asril SPd. (RS).

Oleh : Rusmin Sopian

Suasana diskusi ringan di Komunitas baca Dapur Budhe literasi Desa Rias, Rabu (1/2) terasa menghangat sehangat sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan diskusi.

Kepala Bidang Layanan Buku Perpustakaan dan Arsip Daerah Saleh M.P.d menjadi narasumber utama.
Hadir pula Kepala Sekolah SMPN 2 Toboali, Asril, SPd.
Diskusi tentang buku dan perkembangannya di Bangka Selatan menjadi topik utama.

Saleh, M.P.d menerangkan tentang target 16 ribu pembaca yang menjadi target kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Selatan.
” Kita senang, bahkan bahagia ada diskusi yang diselenggarakan Pak Tri, penggagas Dapur Budhe literasi ini, ” ungkap Saleh

Mantan Kabag Ekbang Sekda Bangka Selatan ini berharap komunitas baca terus bergerak untuk meningkatkan kwalitas daya baca warga Bangka Selatan.
” Sinergitas semua stakeholder menjadi kata kunci keberhasilan daya dorong peningkatan minat baca di masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMPN 2 Toboali yang dikenal sebagai pelahir penulis muda TOBOALI, Asril, SP.d mengapresiasi kegiatan dari Dapur Budhe literasi Rias.
” Keren dan membanggakan. Harus kita dukung dan apresiasi kegiatan literasi dari anak muda Desa Rias ini, ” ujarnya.

Asril berharap lahirnya komunitas membaca seperti Dapur Budhe literasi akan menambah daya gedor dunia literasi di Bangka Selatan.

Penyerahan buku karya siswa-siswi SMPN 2 Toboali kepada pengelola Dapur Budhe literasi Rias.

Pemilik Dapur Budhe literasi Desa Rias, Toboali Tri Prasetyo mengaku bangga diskusi ringan ini di hadiri tokoh-tokoh literasi Toboali.
” Insya Allah, kegiatan akan teragenda dengan baik untuk berikutnya,” ujarnya.

Koordinator dari Book Not Bomb Provinsi Bangka Belitung Tri Prasetyo berharap kegiatan literasi terus menggeliat untuk membangun dunia membaca di Bangka Selatan..

Diskusi ringan tentang literasi membaca ini makin menghangat.
Suguhan kopi dan kue menjadi bagian dari pembicaraan ringan ini.
Buku memang menyatukan.
Buku memang mencerdaskan.
Saatnya kita mencintai buku.
Saatnya kita membaca buku. (DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *