Laporan: Medi Hestri Hakam
Editor: Ichsan Mokoginta Dasin
Bekaespedia.com, Tempilang,-Suasana magis menyelimuti rumah Ketua Adat Masyarakat Tempilang, Keman, Kamis (13/2/2025) malam. Sejumlah tetua adat yang terdiri dari dukun darat dan dukun laut itu menggelar ritual Ngancak tepat pada malam ke-15 Bulan Syakban atau oleh masyarakat setempat lazim dikenal dengan malam Nisfu Syakban.
Alunan mantra yang dilafalkan seperti menyatu dengan kepulan asap kemenyan. Aroma magis semakin mengental, seakan membawa pikiran menyatu ke alam jauh.
Ritual Ngancak merupakan rangkaian penting dari Tradisi Ruah di Tempilang. Bahkan boleh dibilang sebagai ritual ‘pengantar’ dalam rangka mempersiapkan semaraknya pelaksanaan Pesta Adat Perang Ketupat Ruah Tempilang yang sedianya akan digelar di Pantai Pasir Kuning Tempilang, Minggu (23/2/2025) mendatang.
Menurut Tetua Adat Tempilang, Keman,
Ritual Ngancak hanya boleh dilakukan oleh para tetua adat atau para dukun yang sudah ditunjuk dan sudah digelar sejak lama.
“Tradisi ngancak hanya boleh dilaksanakan oleh tetua adat saja dan telah dilaksanakan secara turun temurun oleh nenek moyang orang Tempilang. Bahkan pada tahun 1883 Gunung Karakatau meletus Ritual Ngancak ini sudah dilaksanakan oleh para leluhur,” ungkap Keman, menjawab Bekaespedia.com, Kamis (13/2/2025) malam.
Menurutnya, Ngancak merupakan bagian inti dari tradisi Pesta Adat Perang Ketupat atau Ruah Tempilang. Ritual Ngancak digelar sebelum pelaksanaan Perang Ketupat.
“Tujuannya memohon dan meminta pertolongan keselamatan, kesehatan dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari gangguan roh-roh jahat, baik yang bermukim di laut, di darat maupun di gunung. Intinya kita bermohon agar penduduk desa terhindar dari segala musibah dan malapetaka,” ujar Keman.
Ia juga mengatakan jika Ritual Ngancak merupakan salah satu bentuk komunikasi para dukun dengan mahluk astral agar tidak mengganggu penduduk kampung.
“Karena makhluk-makhluk halus ini berpotensi membuat malapetaka. Maka kita melakukan komunikasi melalui Ritual Ngancak agar makhluk jahat ini tidak membuat bencana, dan perayaan Ruah Tempilang dapat terlaksana dengan baik,” imbuh Keman.
Ketua Panitia Pesta Adat Perang Ketupat Ruah Tempilang, Yan Rudianto, AMK, yang akrab dipanggil Bang Yayan mengatakan, selain melakukan ritual dan mantra tertentu, Ritual Ngancak juga disuguhkan dengan tari-tarian oleh pelaku seni dari Sanggar Limau Purut, Perguruan Silat Mawar Putih, Campak Tradisi dari Dusun Kelekak Manau Desa Penyampak.
“Hampir semua pelaku seni di Tempilang kita libatkan untuk memeriahkan Ruah Tempilang tahun ini,” ujar Yayan.
Hadir dalam Ritual Ngancak yakni Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Ferhad Irvan, ST. Camat Tempilang diwakili Kasi Kesmas, Kades Benteng Kota Saprul, tokoh adat se-Kecamatan Tempilang dan perwakilan para pelajar dari sejumlah sekolah di Kecamatan Tempilang.