Fakta Sejarah Bangunan MTI Pangkalpinang Terungkap

PANGKALPINANG_bekaespedia.com_Dalam buku Yogyakarta-Bangka Menegakkan Kedaulatan Negara 1948-1949 karya dua orang sejarawan Bangka Belitung, Akhmad Elvian dan Ali Usman mengungkapkan fakta-fakta sejarah yang nyaris dilupakan masyarakat Bangka Belitung. Setidaknya ada 26 peristiwa  yang terjadi di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang pada masa pengasingan para pemimpin Republik Indonesia mulai tanggal 19 Januari 1949  sampai dengan 6 Juli 1949 antara lain :

  1. Setelah mendapat tawaran Residen C. Lion Cachet dan Ketua Dewan Bangka Masyarif Datuk Lelo Bendaharo, ada kemungkinan Hatta dan AG Pringgodigdo melihat kondisi bangunan ini pada tanggal 19 Januari 1949,
  2. Mr Assaat, Mr. Ali Sastroamijoyo dan Mohammad Rum berangkat ke Pangkalpinang pada tanggal 21 Januari 1949,
  3. Sjahrir dan Leimena berangkat ke Bangka dan bertemu Hatta di Pangkalpinang pada tanggal 25 Januari 1949. Drs. Mohammad Hatta menginap semalam.
  4. Mohammad Hatta, Mr. Asaat, Mr. Mohammad Rum, Kemas Zainal Abidin, Yusuf Rasidi dan Abang Zulkarnaen (fotografer) menginap 2 malam pada tanggal 1-3 Februari 1949,
  5. Setibanya di Pangkalpinang, Soekarno dan Haji Agus Salim singgah sebelum melanjutkan ke Mentok pada tanggal 6 Februari 1949,
  6. Rombongan pemimpin RI dan BFO dari Jakarta singgah dalam kunjungan pada tanggal 6-8 Februari 1949,
  7. Sukarno-Hatta melakukan pertemuan dengan delegasi UNCI pada tanggal 12 Februari 1949,
  8. Sukarno-Hatta melakukan pertemuan dengan delegasi UNCI pada tanggal 17 Februari 1949,
  9. Sukarno-Hatta dan para pemimpin RI menginap pada tanggal 12-17 Februari 1949,
  10. Rombongan pemimpin RI dan BFO dari Jakarta singgah dalam kunjungan pada tanggal 1-3 Maret 1949,
  11. Sukarno-Hatta melakukan pertemuan dengan delegasi UNCI pada tanggal 10 Maret 1949,
  12. Sukarno-Hatta melakukan pertemuan dengan delegasi UNCI pada tanggal 28 Maret 1949,
  13. Sukarno-Hatta dan para pemimpin RI menginap pada tanggal 28-30 Maret 1949,
  14. Para pemimpin RI dan H. Merle Cochran anggota UNCI melakukan pertemuan sebelum pra-perundingan pada tanggal 11 April 1949,
  15. Soedarpo Sastrosatomo didampingi M. Rum, Mr. Ali Sastroamidjoyo dan Djuanda. mengunjungi Bangka pada tanggal 16-18  April 1949,
  16. Rombongan pemimpin RI dan BFO dari Jakarta singgah dalam kunjungan pada tanggal 21-23 April 1949,
  17. Sukarno-Hatta dan para pemimpin RI menginap pada tanggal 22-24 April 1949,
  18. Sultan Hamengkubuwono IX singgah dalam kunjungan pada tanggal 29 April – 2 Mei 1949,
  19. Sukarno-Hatta dan para pemimpin RI menginap pada tanggal 26-30 Mei  1949,
  20. Sebelum berangkat ke Kotaraja Aceh, Hatta menemui Mohammad Roem dan menginap pada tanggal 5 Juni 1949,
  21. Sukarno-Hatta dan para pemimpin RI menginap pada tanggal 11-12 Juni  1949,
  22. Sukarno, Hatta, Sultan Hamengkubuwono IX dan para pemimpin RI melakukan pertemuan pada tanggal 12 Juni 1949,
  23. Pemimpin RI dan BFO melakukan pertemuan pada tanggal 17 Juni  1949,
  24. Pemimpin RI melakukan pertemuan pada tanggal 20 Juni 1949,
  25. Para pemimpin RI menginap untuk terakhir kalinya pada tanggal 4-5 Juli 1949
  26. Para pemimpin RI berangkat menuju Lapangan Terbang Kampung Dul pada tanggal 6 Juli 1949.

Ternyata, dibalik bangunan kolonial tersebut tersimpan sejarah yang mempengaruhi perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Merdeka!(au)

Sumber Buku : Yogyakarta-Bangka Menegakkan Kedaulatan Negara 1948-1949. Halaman 210-212.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *