Budaya  

Film Mawang “Jangan Sebut Namanya”: Mengangkat Urban Legend Bangka Belitung ke Layar Lebar

Penulis : Hana Soraya

Film Mawang “Jangan Sebut Namanya” siap membuat gebrakan di industri perfilman Indonesia dengan tayang perdananya pada tanggal 1 Juni 2024 di LTD Sungailiat, Kabupaten Bangka. Film ini akan melanjutkan penayangannya di bioskop Belitung pada tanggal 2 Juni 2024, dan kemudian di Bes Cinema Pangkalpinang pada tanggal 3 Juni 2024. Mengisahkan urban legend lokal Bangka Belitung tentang makhluk mistis bernama Mawang, film ini diharapkan mampu mengangkat budaya dan pariwisata Bangka Belitung ke kancah nasional.

Mawang, tokoh hantu yang menjadi pusat cerita, adalah makhluk mistis beetubuh besar yang meneror warga Bangka Belitung jika namanya disebut, maka dari itu tagline khusus untuk film ini adalah “Jangan Sebut Namanya”. Kehadiran mawng membawa ketakutan mendalam bagi masyarakat setempat, menciptakan aura mistis yang pekat dan penuh misteri. Legenda ini telah menjadi bagian dari kehidupan dan budaya lokal, dan melalui film ini, kisah Mawang diharapkan dapat dikenal luas oleh masyarakat di luar Bangka Belitung.

Salah satu alasan mengapa masyarakat Bangka Belitung harus menonton film yang satu ini ialah untuk mendukung karya pemuda daerah. Film ini digarap oleh sutradara muda berbakat, Iqbal Rachman, yang juga merupakan pendiri Gawe Gile Entertainment. Sebagai anak asli Bangka Belitung, Iqbal memiliki misi untuk memajukan industri perfilman di daerahnya serta mengangkat kebudayaan dan pariwisata Bangka Belitung. Hampir seluruh partisipan dalam film ini adalah anak muda lokal yang berbagi visi dan semangat yang sama.

Proses syuting film ini diramaikan oleh berbagai pihak, termasuk pemeran dari Josa Entertainment dan banyak pemeran serta talent muda berbakat Bangka Belitung. Film ini juga menampilkan artis nasional terkenal, Aldi Taher, yang sudah sering muncul di televisi nasional dan internet. Kru lapangan diisi oleh pemuda-pemuda kreatif yang mencintai industri film dan berkomitmen untuk menyukseskan proyek ini.

Tidak hanya berkisah tentang Mawang, film ini juga memperkenalkan budaya daerah Bangka Belitung yang jarang terekspos. Salah satunya adalah Tari Tigel, tarian asli Bangka Selatan yang hanya bisa ditarikan oleh orang dengan mental kuat dan dipandu oleh keturunan terpilih yang mengetahui mantra khusus untuk tarian tersebut. Melalui penggambaran budaya ini, film Mawang berusaha memperlihatkan keunikan dan kekayaan tradisi lokal yang masih tersembunyi.

Seluruh lokasi syuting diambil di berbagai destinasi wisata di Kepulauan Bangka Belitung. Bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam dan tempat wisata di daerah ini, dengan harapan dapat menarik perhatian turis untuk mengunjungi lokasi-lokasi tersebut. Film ini diharapkan dapat memajukan sektor pariwisata Bangka Belitung dengan menarik minat wisatawan untuk datang dan melihat langsung tempat-tempat indah yang menjadi latar dalam film, persis seperti dampak Laskar pelangi beberapa tahun silam.

Iqbal Rachman dan seluruh tim produksi berharap bahwa film Mawang “Jangan Sebut Namanya” dapat menjadi tonggak penting dalam industri perfilman Bangka Belitung. Dengan mengangkat cerita lokal dan budaya yang unik, mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bangka Belitung memiliki potensi besar dalam bidang seni dan pariwisata. Film ini diharapkan tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga membawa dampak positif bagi pengembangan budaya dan pariwisata daerah.

Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat lokal dan dukungan dari berbagai pihak, Mawang Movie siap menjadi film yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi dan memperkaya pengetahuan tentang kekayaan budaya Bangka Belitung. Jangan lewatkan penayangannya di bioskop terdekat mulai 1 Juni 2024!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *