Oleh : Rusmin Sopian
Rumah Dunia?
Seluruh tubuh ku bahagia mendengar diksi itu.
Usai bertemu Gola Gong tahun 2012 pertama kali di Toboali, Bangka Selatan, aku menjadi tertarik untuk datang ke Rumah Dunia yang berada di Serang, Banten.
Dengan berbekal sebuah buku kumpulan cerpen yang berjudul “Wanita Ketigabelas” , tahun 2013 untuk pertama kalinya bertandang ke markas besar komunitas literasi hebat Indonesia yang bernama Rumah Dunia di Kampung Ciloang Serang Banten.
Bangga berbungkus bahagia berkolaborasi dalam jiwa aku seorang penulis dari Kampung.
Bagaimana tidak bahagia, bersama Rumah Dunia, untuk pertama kalinya buku karya seorang penulis dari daerah yang tidak diketahui rimbanya dalam dunia literasi Indonesia, tiba-tiba bukunya diluncurkan di World Book Day tahun 2016 di Rumah Dunia.
Buku kumpulan cerpen Pada Suatu Malam di Kamar nomor satu Blok Satu itu bisa bergaul dengan buku-buku karya penulis istimewa dari daerah lainnya.
Sebuah kehormatan besar bagi saya. Suatu kebahagiaan yang mengalir dalam tubuh saya. Momentum itu merupakan tonggak awal kebangkitan dunia literasi bagi saya pribadi dan Toboali umumnya.
Buku karya siswi SMPN 2 Tukak Sadai Musdalifah yang berjudul Disleksia diterbitkan Gong Publishing dan menjadi kebangkitan kebermajuan dunia literasi Negeri Junjung Behaoh.
Setelah itu, bertaburan buku karya anak-anak muda Bangka Selatan yang terbit dan mengornamen dunia literasi Nusantara.
Dari mulai karya para tenaga pendidik dan kependidikan hingga masyarakat umum. Sebuah anugerah yang istimewa yang patut kita syukuri.
Rumah Dunia sudah menjadi bagian dari kebermajuan gerakan literasi saya secara pribadi.
Pergaulan dengan sahabat-sahabat di Komunitas Rumah Dunia membuat saya memahami dunia literasi yang hakiki.
Pergaulan literasi dengan sahabat-sahabat di Komunitas Rumah Dunia bukan hanya memperkaya wawasan berliterasi, tapi bagaimana menghargai karya penulis lain.
Dalam dunia tulis menulis tidak ada yang merasa diri paling hebat. Semua sejajar dalam karya.
Dalam dunia literasi tidak ada yang merasa dirinya paling istimewa. Semuanya sejajar dalam berkarya.
Rumah Dunia mengajarkan saya banyak ilmu tentang dunia literasi.
Rumah Dunia pula mempengetahuankan saya tentang literasi yang hakiki.
Rumah Dunia mengenalkan saya kepada penulis-penulis beken Indonesia.
Selamat berusia 21 tahun untuk komunitas Rumah Dunia Serang Banten.
Teruslah berdinamika untuk kebermajuan literasi Indonesia.
Teruslah menebar literasi ke seluruh pelosok Indonesia untuk meng-Indonesiakan literasi, Gaspolll. (DM)