Sumpit Beduri

Sumpit Beduri

Penulis: Meilanto

Satu lagi teknologi tradisional warisan leluhur yang kini keberadaannya sudah mulai jarang terlihat yaitu sumpit beduri.

Sumpit beduri, dinamakan demikian karena memang ada bagian-bagian yang dibuat lancip menyerupai duri pada kedua ujung dan badan.

Sumpit beduri terdiri dari dua bagian yaitu bagian anak dan nduk (induk). Bagian anak lebih kecil dari bagian nduk dan keduanya disatukan dengan cara dimasukkan. Pada bagian nduk, duri dibuat mengelilingi sekujur badan. Sementara pada bagian anak, duri dibuat hanya pada bagian ujung. Badan bagian nduk menutupi badan bagian anak. Ini mengisyaratkan nduk (orang tua) melindungi, menjaga dan merawat putra putrinya sehingga putra putrinya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Sumpit beduri dibuat dari mengkuang / pandan hutan (Pandanus artocarpus Griff.) yang hidup pada daerah bencah-bencah (rawa-rawa) yang tingkat kerumitannya kategori tinggi.

Ambil daun mengkuang yang sudah tua, potong bagian pangkal dan ujung. Bagian pinggir dibuang karena sangat tajam. Selanjutnya rendam selama 2 hari. Setelah itu diangkat dan jemur. Langkah selanjutnya yaitu diidus supaya saat proses pembuatan, mengkuang menjadi lembut. Daun-daun mengkuang dibelah dengan alat khusus yang terbuat dari seng atau aluminium. Lebar daun mengkuang sangat kecil yaitu sekitar 0,5 cm. Setelah itu dilanjutkan proses mengayam. Yang dianyam pertama yaitu bagian nduk, setelah itu baru bagian anak. Proses penganyaman bisa memakan waktu 1-2 hari. Bagian ujung nduk dan anak dimasukkan tali supaya saat dibuka, sumpit beduri tidak terpisah jauh dari diantara keduanya. Panjang bagian nduk dan anak dikisaran 10 – 15 cm.

Untuk apa Sumpit Beduri?

Sumpit beduri sering dijumpai pada anyunan bayi atau anak kecil yang diletakan pada karet atau per pegas. Di dalamnya diisi benda-benda yang dipercayai mengusir makhluk halus dan surat Yasin diletakkan di bagian luar karena tidak bisa masuk ke sumpit beduri.

Sumpit Beduri. Bagian Nduk dan anak.

Sumpit beduri akan diturunkan jika anak kecil itu sudah tidak mau lagi tidur menggunakan ayunan. Selain itu sumpit beduri juga bisa digunakan untuk menyimpan uang kertas dan logam serta benda-benda kecil lainnya.

Sumpit beduri umumnya dibuat oleh kaum perempuan. Nenek yang akan mempunyai cucu baru segera membuat sumpit beduri untuk sang cucu. Saat sang cucu sudah bisa tengkurap, sumpit beduri bisa dijadikan bahan mainan cucu. Jika masih ada sumpit beduri yang lama, sang nenek tidak perlu membuat yang baru.

Ditengah semakin langkanya bahan baku dan pembuat, apa salahnya jika generasi muda mencari dan menemui sosok yang bisa mengajarkan membuat sumpit beduri dan anyaman lainnya sehingga teknologi tradisional warisan leluhur tidak menjadi bahan cerita yang hilang ditelan kemajuan zaman. Semoga.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *