Tim Peneliti BRIN Sedang melakukan penelitian Di Bukit Batu Kepale Desa Gudang
Oleh : Abok Amang
Simpang Rimba, Bekaespedia.com,- Tim peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melakukan penelitian terhadap goresan yang berwarna merah gambar cadas manusia Purba di desa Gudang
Riset yang mengusung judul “Eksplorasi Gambar Cadas Pulau Bangka: Studi Imaji Prasejarah dan Konteks Kebudayaannya”
dilaksanakan pada tanggal 9 s.d. 20 Desember 2024 di Situs Gambar Cadas Bukit Kepale, desa Gudang kecamatan Simpang Rimba kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung.
Tujuh orang personil dari BRIN dengan berbagai bidang disiplin ilmu diketuai oleh Dr. Moh. Mu’alliful Ilmi, S.Si., M.Si : ahli kimia BRIN dengan anggotanya Prof. Dr. R. Cecep Eka P, dosen arkeologi UI
Dr. Evi Maryati: dosen kimia Universitas Negeri Bengkulu
Dr. Adhi Agus Oktavianana: peneliti gambar cadas BRIN
Ari Murti W, M.Ark: dosen arkeologi Universitas Jambi,
Sigit Eko Prasetyo, M.Hum: peneliti arkeologi prasejarah BRIN
Rezki Yulianti Bahtiar, S.S: mahasiswa S2 arkeologi Universitas Indonesia,
“Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari penelitian sebelumnya yang sudah dilaksanakan pada tahun 2019/2020 yang lalu dan itu merupakan penelitian pendahuluan tujuannya memastikan apakah objek Cagar budaya atau bukan, dan sudah di pastikan ini memang objek cagar budaya”, jelas Prof. Dr. R. Cecep Eka P. dosen arkeologi Universitas Indonesia
Menurut Prof. Cecep, dalam penelitian kali ini lebih detail lagi dari sebelumnya, terutama ingin mengetahui lebih lanjut bahan apa yang menjadi dasar pada goresan di cerukan bukit Batu kepale ini. Menurutnya bila bahan dasarnya sudah diketahui berdasarkan sampel yang ada maka akan mudah menentukan tahun berapa. Hal ini ditentukan berdasarkan rekonstruksi pencatatan sejarah Bangka.
Selain itu apakah ada konteks yang lain yang berada di wilayah sekitar ini,
“Ini merupakan satu-satunya prasejarah yang berada di Bangka Belitung, dan Bangka Belitung merupakan yang ke empat, yang lainnya ada di Jambi, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Berdasarkan teori, bila ini benar-benar objek cagar budaya, maka yang ini lebih tua dari Sumatera Selatan”, lanjut Prof. Cecep.
Turut mendampingi dalam kegiatan penelitian ini Kulul Sari : ketua LAM Bangka Selatan, Zainal Muttaqin : BKSDA Sumatera Selatan Resor Konservasi Wilayah TWA Gunung Permisan perwakilan Bangka Belitung,Taufik Hidayat, S.Sos., M. Hum : Pamong Budaya/Subkor Cagar Budaya dan Museum Disparbudkepora Bangka Belitung, Dwikki Ogi Dhaswara Pamong Budaya kabupaten Bangka Selatan, Pendi : perangkat desa Gudang, Makmun : tokoh masyarakat desa Gudang dan Salsabila Mutiara Maharani, mahasiswi Universitas Sriwijaya Palembang