Ungkapan Tradisional dengan Ikan Tepalak

Penulis: Meilanto

 

Ungkapan tradisional ialah ungkapan budaya yang merupakan folklor lisan yang sudah lazim diungkapkan secara turun temurun oleh masyarakat. Ungkapan tradisional bisa digunakan untuk memberikan nasihat, sindiran, petuah dari orang tua kepada anak-anaknya atau orang lain yang dianggap perlu diberikan nasihat, sindiran atau petuah yang dilakukan dengan harapan tidak menyinggung perasaan.

Dalam tulisan ini akan mengetengahkan ungkapan tradisional yaitu macam mambu ikan tepalak mantak dan macam tepalak budu.

Beberapa waktu yang lalu, sempat viral Ikan cupang yang menjadi hiasan aquarium para pehobi ikan air tawar. Nah ternyata ikan cupang ternyata masih tergolong family ikan tepalak. Ikan tepalak banyak sekali jenisnya. Di beberapa tempat ikan ini juga diberi nama tempalak.

Anak kecil yang sering kali tidak bersih saat mandi atau terlambat mandi atau bau badan yang tidak sedap sering kali diungkapkan dengan macam mambu ikan tepalak mantak. “Macam mambu ikan tepalak mantak, gi lah mandi cepat men!” seperti itu biasanya kalimat yang dikeluarkan.

Umumnya, semua jenis ikan anyir. Tapi entah mengapa anak atau orang yang bau badannya tidak sedap sering disebutkan macam mambu tepalak mantak. Memang, ikan tepalak mempunyai bau yang khas apalagi yang masih mentah baik masih hidup maupun yang sudah mati.

Oleh karena itu, harus bisa-bisa merawat badan supaya tidak mendengar ungkapan macam mambu tepalak mantak dari orang lain.

Selain itu, ikan tepalak juga sering digunakan untuk ungkapan macam tepalak budu. Ikan tepalak jika sudah makan umpan pancing, dilepaskan kembali, dipancing lagi, maka ia akan makan umpan pancing yang sama. Hal itu bisa dilakukan secara berulang-ulang. Orang yang diungkapkan dengan macam tepalak budu tidak mengambil pelajaran atau hikmah dari hal yang telah dilakukannya yang umumnya hal negatif.

Eh tapi ternyata, ikan tepalak enak juga kalau dijadikan sambal. Lha, kok bisa? Kalau di Namang dikenal dengan nama sambal pirek yang bahan utamanya dari ikan tepalak. Mungkin di daerah lain namanya berbeda dengan bahan yang sama.

Ikan Tepalak.
Sumber foto: Bang Landa

Bagaimana cara membuatnya? Ikan tepalak bersihkan perutnya, biarkan sisiknya, tidak perlu dibuang. Masukkan ke api. Setelah dirasa matang, angkat ikan tepalak. Buang sisik-sisiknya, ambil dagingnya. Setelah itu masukkan serai tanah beberapa potong untuk mengurangi bau anyir, garam, cabai kemudian ditumbuk. Tumbuk sampai serai tanah dan bumbu-bumbunya hancur dan menyatu. Sambal pirek siap dihidangkan. Siapkan rebusan, tinggal cocol. Dijamin bakal nambah nasi.

Sudah pernah coba?

Kalau belum, boleh dicoba, dijamin nagih.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *