Oleh: Ummi Sulis
Pena yang biasanya menari lincah
Tergantikan jari-jemari berdansa dengan desah
Lembaran kertas yang biasanya menemani resah,
Berganti layar empat belas inci, terkadang pongah
Aku melukis malam
Di antara ceria rembulan yang semakin tenggelam
Menggores mimpi dengan jemari Tinggalkan angkuh diri
Aku melukis malam
Keinginan rindu dendam
Di antara kepak sayap kelelahan
Mengais harapan
Suara merdu panggilan Allah Sadarkanku dari pongah
Membereskan benih-benih kepayahan
Menggantikannya dengan kesyahduan
Keringkan lembab dosa hingga tuntas
Bersedekap mengiba, meminta belas kasih
Agar pantas disebut sebagai hamba
Fajar Indah, 29 November 2023
IKLAN :