Airbara: Dari To dan Angges sampai Ibukota onderdistrik (Bagian 2)

Penulis tinggal di Jelutung, kecamatan Namang, Bangka Tengah

Kondisi topografi Kampung Air bara dalam peta tahun 1898 ( D D 22,5) Sumber: digitalcollection.universiteitleiden.nl

Oleh : Meilanto (Penulis, Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah)

Bekaespedia.com. Peta yang berjudul OVERZICHTSKAART  VAN HET GEWEST BANKA EN ONDERHOORIGHEDEN SCHAAL 1:150.00 (D D 22,5 shet 3)bij het Topographisch Bureau te Batavia samengesteld ; omgewerkte uitgave van den atlas van J.W. Stemfoort en J.J. ten Siethoff ; bij de Topographische Inrichting te ‘s-Gravenhage gereproduceerd onder leiding van C.A. Eckstein (disusun di Biro Topografi di Batavia; edisi revisi atlas oleh J.W. Stemfoort dan J.J. sepuluh Siethoff ; direproduksi di Institut Topografi di Den Haag di bawah arahan C.A. Eckstein). Peta yang diterbitkan tahun 1898 ini diproduksi oleh Departement van Koloniën.

Dalam peta ini Airbara ditulis Airbara dengan sebelah utara terdapat Kampung Gewone Plaats Niboeng 2, Sungai Niboeng, Air Pakoe dan Air Mengkoeboeng. Sebelah selatan terdapat Gewone Plaats Kampung Ranggas, Air Klaboe, dan Air Ranggas Ketjil, Air Bara, Air Tampang dan Air Balok. Sebelah timur terdapat Sungai Niboeng dan jalan setapak (voetpad) yang mengarah ke Boekit Djelemei melewati Air Lanter, Air Melor, Air Nona, Air Gobar, Air Bangkang dan Air Lontong. Sebelah barat terdapat Binnenweg (per auto berijdbaar) (Jalan dalam (bisa dilalui mobil) yang menuju ke Kelekak (verlaten kampong/ bekas kampung) Lesa, Kelekak (verlaten kampong/ bekas kampung) Pakoe sampai tembus ke Pajoeng (Payung).

Selain itu terdapat jalan setapak (voetpad) yang menuju ke Boekit Medang, Kelekak (verlaten kampong/ bekas kampung) Auer, Kelekak (verlaten kampong/ bekas kampung) Djelatang, Air Djelatang, Air Manawu, Kelekak (verlaten kampong/ bekas kampung) Loeing. Dalam peta ini, Airbara sebagai ibukota onderdistricthsoofdplaats yang merupakan bagian dari distrik Koba.

Dalam peta ini, Koba terdiri dari tiga onderdistrik yaitu onderdsitrik Koba dengan ibukota di Koba (21), onderdistrik Pring dengan ibukota Permis (22) dan onderdistrik Airnangkabara dengan ibukota Airbara (23). Sebagai ibukota onderdistrik, Airbara mempunyai wilayah yang relatif luas. Kampung-kampung dalam wilayah onderdistrik yaitu Niboeng 2, Airbara, Ranggas, Nangka, Metoeng.

Dari dua peta tahun 1898 dengan di atas bisa diketahui bahwa ternyata Airbara pernah menjadi ibukota onderdistrik dan pernah dipindahkan. Dalam peta tahun 1898 ( D D 22,3) Nangka sebagai ibukota onderdsitrik dan peta 1898 (D D 22,5 shet 3, Airbara sebagai ibukota onderdistrik.

Selanjutnya peta yang berjudul Airbara D D 30,42. Peta yang diterbitkan tahun 1934 ini memuat topopgrafi kampung Niboeng dan Airbara. Dalam peta ini Airbara di tulis Airbara.

Dalam peta ini di Airbara sudah terlihat adanya masjid yang berada di kiri jalan (dari Nibung menuju Toboali). Pemukiman penduduk lebih banyak di sisi kanan jalan (dari Nibung) dengan jalan Niet verharde weg/ jalan tanah membentuk pola ‘tapal kuda’.

Jalan tanah masuk ke kanan tidak jauh dari masjid yang berada di sebelah kiri dan keluar lagi di ujung kampung arah ke Ranggas. Sebelah utara pemukiman penduduk terdapat verharde weg/ jalan aspal yang menuju ke Payung. Selain itu terdapat verlaten mijn (kolong bekas penambang timah). Sebelah selatan terdapat kampung Ranggas, Bukit Balo, Sungai Balo, dan aliran Sungai Airbara.

Adapun sebelah timur lebih dominan daerah moeras/ rawa-rawa yang merupakan Daerah Aliran Sungai Airbara yang sungainya tidak diukur (niet gemeten). Selanjutnya terdapat kolong besar bekas penambangan timah (verlaten mijn) dialiran sungai Airbara. Selain itu ada hutan karet, semak belukar dan ilalang.

Sebelah barat pemukiman penduduk terdapat verharde weg/ jalan aspal yang menuju ke Payung, Bukit Lipai, dan kebun lada (Regelmatig aangeledge pepertuinen).  (BERSAMBUNG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *