Penulis: Meilanto
Puput, salah satu kampung yang secara administrasi pemerintahan berada di Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah.
Di ujung barat kampung yang mengarah ke Kampung Katis (dari arah Pinangsebatang) ada sebuah sungai yang lebarnya sekitar 5 meter. Sungai itu berhulu di perbukitan Mangkol.
Menelisik peta tahun 1931 D D 30,19 terlihat jelas tulisan S. Poepoet. Bagian hulu terdapat Air Siring dan Air Tampoi. Ada banyak bekas tambang timah (kolong) di daerah aliran sungai baik yang masih aktif maupun sudah ditinggalkan. Sungai Poepoet terus mengalir sampai ke jalan raya Poepoet – Katis sampai ke Lampur dan selanjutnya ke Sungai Selan.
Jika kita melihat jembatan yang menghubungkan Desa Puput dan Katis, di kiri kanan jembatan ada tulisan Air Lantak. Artinya ada perbedaan nama sungai di barat Kampung Puput ini.
Selanjutnya Air Lantak berada di selatan kampung yang mengarah ke Simpang Gedong yang saat ini air itu masih digunakan warga untuk keperluan sehari-hari. Air Lantak menghilir ke Sungai Puput. Hal itu bisa dilihat pada peta tahun 1898 walaupun dalam peta 1931, tidak dituliskan Air Lantak.
Penyebutan Air Lantak yang berada di ruas jalan raya mengarah ke Simpang Gedong penulis ketahui saat mewawancarai Mang Samson saat penelusuran sejarah Puput beberapa waktu lalu. Jadi sebenarnya antara Air Lantak dan Sungai Puput adalah dua nama yang berbeda.