BATIN TIKAL

Pahlawan dari Kampung Gudang Bangka Selatan

Peserta bedah buku Batin Tikal pejuang dari Kampung Gudang bersama Dato' Ahmad Elvian dan Prof Hatamar Rasyid.

Oleh: Rusmin Sopian

Bekaespedia.com_Bangka Selatan memiliki pahlawan daerah yang dikenal gagah berani dan patriotisme terhadap daerah dan negaranya.

Batin Tikal adalah pejuang yang dikenal sangat gigih mengusir penjajah dari Negerinya.

Buku Batin Tikal karya Dato’ Ahmad Elvian pun diluncurkan dan dibedah dalam kegiatan peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Bangka Rabu (22/11) di Toboali.

Dato’ Akhmad Elvian dan Prof.Dr. Hatamar Rasyid.MA.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Selatan ini, dihadiri para guru sejarah dan pemenang lomba menulis esai inkubator literasi pustaka nasional tahun 2023.

Hadiri pula tokoh pendidikan Daerah Bangka Belitung yang berasal dari Bangka Selatan Prof. Dr. Hatamar Rasyid yang merupakan Wakil Rektor 1 IAIN SAS Bangka Belitung sekaligus sebagai pembedah buku Batin Tikal, Pejuang dari Kampung Gudang.

Kehadiran buku Batin Tikal karya sejarawan Dato’ Ahmad Elvian ini merupakan bagian dari usaha Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah dalam mengenalkan pahlawan daerah dan semangat kepahlawanan kepada publik melalui buku. Dunia literasi.

Prof. Dr. Hatamar Rasyid dalam kegiatan bedah buku itu menyebutkan bahwa Batin Tikal adalah pejuang yang ikhlas dalam menjaga daerah dan negaranya.

Buku yang disusun sejarawan Serumpun Sebalal ini lanjut Hatamar Rasyid substansinya adalah memberikan sebuah inspirasi, motivasi dan spirit dari seorang anak Kampung yang bernama Batin Tikal memahami arti sebuah hak azazi manusia yaitu kemerdekaan dan kebebasan.
” Kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu penjajah,” papar putra Bangka Selatan ini.

Sebagai mana yang ditulis dalam buku Batin Tikal pejuang dari Kampung Gudang, perlawanan rakyat Bangka khususnya di Kampung Gudang dan sekitarnya dalam menentang bangsa kulit putih adalah perjuangan yang memakan waktu yang amat panjang.

Dimulai sejak tahun 1819 hingga tahun 1829 bersamaan dengan perlawanan yang dipimpin oleh Depati Bahrin.

Perlawanan Batin Tikal kembali mewarnai laporan dan catatan Belanda sekitar tahun 1850 dan 1851 M atau pada saat masa-masa akhir perlawanan rakyat Bangka yang dipimpin Depati Amir tahun 1851.

Peserta bedah buku Batin Tikal pejuang dari Kampung Gudang bertanya tentang kemampuan spiritualitas yang dimiliki Batin Tikal kepada narasumber.

Warga Bangka Selatan tentunya bangga memiliki seorang pejuang yang bukan hanya ditakuti Belanda sebagai seorang pejuang yang berani.

Lebih dari itu, warga Bangka Selatan bangga karena memiliki seorang pahlawan daerah yang dikenal ikhlas dalam mengusir penjajah dari daerahnya.

Yo kita jadikan Batin Tikal bukan hanya pejuang daerah, tapi pahlawan nasional.
Bangka Selatan pacak

Toboali, 23 November 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *