Dambus di Panggung Hiburan South Street Fest Bangka Selatan 2024

Dambus di Panggung Hiburan South Street Fest Bangka Selatan 2024

Oleh Rusmin Sopian

(Penulis yang tinggal di Toboali)

Bekaespedia.com. Toboali. Mengutip dari buku Seni Musik Tradisi Nusantara karya Ketut Wisnawa, musik tradisional juga bisa diartikan sebagai jenis musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah tertentu dan diwariskan secara turun-temurun.

Musik tradisional atau musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Indonesia. Jenis musik ini biasanya menonjolkan ciri yang khas Indonesia baik dalam bahasa ataupun gaya melodinya.

Bangsa Indonesia sungguh berbahagia. Mempunyai seni musik tradisional yang khas dan unik. Ketika mendengarnya, kita akan mengenal karakter khas masyarakat Indonesia yang ramah dan sopan.

Misalnya Jakarta dengan Gambang Kromong dan Tanjidornya. Sementara Jawa Barat dengan Calung dan Angklungnya. Sedangkan Bali dengan Gamelannya. Atau Sulawesi Utara dengan Kolintangnya.

Dan sebagaimana kita ketahui bersama, beberapa kelompok musik ternama di Indonesia, seperti Guruh Gypsy yang dinakhodai Guruh Sukarno Putra telah memasukkan unsur musik tradisi dalam lagu yang mereka buat.

Demikian pula dengan kelompok musik rock kenamaan Tanah Air Gong 2000 yang dimotori pendekar musik rock God Bless, yakni Ian Antono, Donny Fattah dan Ahmad Albar memasukan unsur musik tradisi Bali dalam lagu-lagu mereka.

Lalu bagaimana dengan musik Dambus?

Pegiat musik Bangka Selatan Sispurwanto mengungkapkan dambus oleh para tetua Bangka Belitung dikatakan sebagai alat musik Tradisi Babel.

“Jadi menurut pendapat saya yang baru memulai menyukai dambus maka secara otomatis musik dambus dikatakan sebagai musik tradisi,” ungkap Pendekar musik Junjung Behaoh ini menjawab pertanyaan penulis lewat pesan WhatsApp Senin (30/12).

Dan dalam South Street Fest Bangka Selatan tahun 2024, salah satu Grup dambus yang bermarkas di Toboali Bangka Selatan, Dambus Bekaes yang dipimpin “Ateng” Rosyadi menggebrak panggung South Street Fest Bangka Selatan tahun 2024 beberapa hari lalu.

Grup Dambus yang dimotori Rosyadi Ateng sebagai pimpinan, sekaligus vokalis dengan didukung Sunarno pada Dambus, Fadeli memainkan Gendang, Dali sebagai Keyboardis, Riki yang membetot Bass, Marsas yang memainkan Tamborin dan Gong , serta Sudirman melainkan Gendang anak dan Sam sebagai pemain Gendang anak mampu memikat penonton yang memadati panggung Sindeng di kawasan Alun-alun Kota Toboali malam itu.

Setidaknya, ini terlihat dari beberapa penonton yang ikut bergabung mengikuti irama musik Dambus yang dimainkan para personil Bekaes.

Mereka ikut meramaikan lagu yang dimainkan Grup Dambus Bekaes dengan menari di atas panggung bersama beberapa penyaksi acara South Street Fest tahun 2024.

Nakhoda grup Dambus Bekaes Datuk Rosyadi yang biasa disapa Ateng menyatakan kegembiraannya dengan respon dari penonton.

“Alhamdulillah, dambus Bekaes yang tampil di malam pertama dapat diterima masyarakat,” ungkapnya Minggu (29/12) lalu.

Pimpinan Dambus Bekaes berharap ke depannya kegiatan seperti ini terus berkesinambungan dengan menjadikan musik lokal dan budaya lokal sebagai menu utama.

“Kita berharap musik lokal dan budaya lokal mendapat ruang di kegiatan semacam ini,” harapnya

Belasan lagu dari Dambus Bekaes terus meriuhkan Alun-alun Kota Toboali. Penonton terus menari.

Sudah waktunya, musik tradisi daerah ini diberikan ruang yang besar dalam panggung-panggung hiburan negeri ini.

Saat ada penampilan dari kelompok musik dari luar, sudah selayaknya mereka, kelompok musik dambus ini diberikan kesempatan tampil sebagai grup pembuka.

Memberikan kesempatan kepada musik tradisi dambus berkembang adalah bagian dari tanggung jawab kita kepada generasi penerus tentang musik tradisi daerah ini.

Melestarikan budaya nusantara itu, tidak terkecuali dambus bukanlah kewajiban satu orang saja, melainkan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama.

Kalau sudah demikian, ayo kita bedambus.

Asyik…*

Exit mobile version