Oleh: Meilanto (Penulis, Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah)
Dalam peta Kaart van het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topograhische opneming in de jaaren 1852 tot 1855 karya L. Ullman, Kampung Nangka sebagai salah satu dari 12 kampung yang berada di distrik Koba. Dalam peta ini ditulis Nanka yang terletak diantara Rangas dan Metoeng. Dalam peta ini, Metoeng sebagai sebuah Kampung terakhir di distrik Koba yang berbatasan dengan distrik Toboali. Di barat daya kampung Nanka terdapat G. Moeoret dan timur laut terdapat G. Gebang. Saat ini kampung Metoeng sudah tidak dihuni lagi dan diperkirakan penduduknya pindah ke Kampung Nanka atau Ar. Gegas. Belum diketahui penyebab perpindahan penduduk apakah karena wabah penyakit atau yang lainnya.
Peta selanjutnya yaitu peta tahun 1898 D D 22,3 bij het Topographisch Bureau te Batavia samengesteld ; omgewerkte uitgave van den atlas van J.W. Stemfoort en J.J. ten Siethoff ; bij de Topographische Inrichting te ‘s-Gravenhage gereproduceerd onder leiding van C.A. Eckstein. Dalam peta berjudul Kaart Van Het Bangka berskala
1:500.000 ini ditulisNangka dan sebagai ibukota Standplaats van een Onderdistrictshoofdindeeling in mijndistricten (pembagian wilayah pertambangan). Terletak diantara Rangas di utara dan metoeng di selatan. Di timur laut terdapat G. Berah dan G. Meneh yang termasuk ke dalam gugusan G. Pading (510). Sebelah timur terdapat G. Bliangouw Besi sebagai batas pertambangan timah (Mijndistrictsgrens)antara Koba dengan Toboali.
Selanjutnya di tengah kampung terdapat jalan setapak (voetpad) yang tergolong pendek. Jalan itu melewati aliran sungai Nanjang yang mengalir jauh sampai ke Sungai Kepo dan bermuara di pesisir timur antara T. Pouw dan T. Bantan (T= Tanjung) yang berhadapan dengan Lepar Straat.
Selain itu sebelah barat juga terdapat G. Maloe dan G. Pelawan sebagai batas pertambangan timah (Mijndistrictsgrens)dengan wilayah Toboali dan Soengei Slan. (BERSAMBUNG).