Penulis: Meilanto
Dalam opgenomen door den Topografischen Dienst in 1929-1930 Soengaiselan, D D 30,25, memuat topografi Kampung Soengaiselan, Melaboen, dan Sarangmandi. Dalam peta tersebut di Kampung Soengaiselan terdapat dua masjid (mesigit) dan satu kelenteng (Chineesche tempel), di kampung Melaboen belum ada masjid dan di kampung Sarangmandi (dalam peta lain) ada satu masjid.
Dua masjid dan satu kelenteng di Soengaiselan dan di Sarangmandi terbuat dari batu (steenen/ warna merah)
Dalam peta tersebut, Sungaiselan ditulis Soengaiselan.
Kelenteng di Sungaiselan terletak di sisi kanan jalan raya. Tidak terlalu dekat jalan, mungkin bangunan kelenteng agak jauh dari jalan sehingga memiliki halaman yang luas. Sebelah kanan kelenteng terdapat jalan yang tembus ke jalan utama. Dan sebelahnya lagi terdapat tulisan B.P.M. (Bataafsche Petroleum Maatschappij) diartikan sebagai Perusahaan Perminyakan Batavia).
Kira-kira di mana letak kelenteng tersebut saat ini?
Jika melihat peta tersebut dan peta Sungaiselan saat ini, besar kemungkinan kelenteng tersebut berada pada lokasi Koramil Sungaiselan saat ini mengingat di samping kanan Koramil Sungaiselan terdapat jalan setapak yang tembus ke jalan raya samping Kantor Camat.
Saat ini kelenteng di Sungaiselan berada di sebelah kiri Koramil dan ada beberapa rumah serta lahan kosong. Kelenteng tersebut agak jauh dari jalan raya dan bernama Kelenteng Cetya Tulus Bhakti.
Dari kondisi tersebut diketahui bahwa kelenteng yang digambarkan dalam peta tahun 1932 kini sudah dirobohkan dan kelenteng yang saat ini ada di Sungaiselan adalah kelentang yang baru dibangun barangkali untuk menggantikan kelenteng lama yang dirobohkan.
Dalam salah satu arsip terdapat foto kelenteng Sungaiselan. Foto tersebut berjudul: Banka. – Klenteng : Chineesche tempel te Songeislan. Foto tersebut hanya terlihat bagian atap dan difoto dari samping. Dari atap diketahui kelenteng tersebut tidak terlalu besar. Belum diketahui tahun pendirian kelenteng itu, hanya diduga sudah ada sebelum tahun 1932.*