KOBA dalam Peta Tua

Koba merupakan sebuah perkampungan yang telah ada jauh sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

Peta Koba 1934. Sumber : digitalcollection.universiteitleiden.nl

Oleh : Meilanto

Membicarakan tentang Koba yang saat ini mnenjadi ibu kota Kabupaten Bangka Tengah juga membicarakan tentang masa lalu. Koba merupakan sebuah perkampungan yang telah ada jauh sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya 17 Agustus 1945. Berikut keadaan Koba dalam peta-peta tua.

1695 M_NL-HaNA_4.VELH_159 ditulis BEBOK. Mungkin yang dimaksud dalam tulisan peta ini adalah bebak. Hal itu dikarenakan tulisan dalam peta kurang jelas. Bebak merupakan lahan bekas ume yang ditanami palawija oleh petani. Lahan bebak lama kelamaan anak menjadi kubak/ Koba dan seterusnya akan menjadi kelekak. Jika tulisan dalam peta ini  adalah benar Bebok/ bebak maka peta ini sangat menarik karena memang sesuai dengan penamaan / toponim Kubak / Koba. Dalam fase berladang ume yang dimulai dari rimba, rebak, ume, bebak, kubak, sampai menjadi kelekak.

Kaart van het Eiland Banka 1819. Dalam peta ini terkait penulisan tentang Koba, mengacu pada dua nama yaitu Songi Koba dan Koba. Didekat Koba terdapat Kati Padang dan Liondjong. Dalam peta ini, Koba terletak jauh dari laut dan berada di sebelah selatan aliran Sungai Koba. Sebelah timur terdapat perbukitan yang tidak ditulis nama perbukitan tersebut.

Peta selanjutnya yaitu A Map of the island of Banca” by M. H. Court, London Fublished, 1 Aug 1821, by Black Kingsbury Papury & Allen. Dalam peta ini, Koba yang kita kenal saat ini ditulis Coba dan S. Coba. Coba sudah berbentuk sebuah kampung yang berada dekat S. Coba. Dalam peta ini Coba terletak lebih jauh dari pesisir pantai. Di sisi timur Coba terdapat kawasan perbukitan (nama bukit tidak ditulis). Sebelah utara S. Coba terdapat S. Goontang (Sungai Guntung), S. Carraow (Sungai Kurau), Sungai Senomer (S. Senawar) dan S. Munyang (Sungai Munjang).

Map of the Island of Bangka Compiled from Remarks and Materials Collected during a Jurney Through the Island  Annexed to a  Report on the same and Addressed to the honourable Thomas Stamford Raffles ESQre Lieutenant Governor of the Island of Java and its dependencies by his most obedient servant tho. Horsfield.

Dalam peta ini Pulau Bangka dibagi atas tiga divisi berdasarkan pembagian wilayah eksplorasi atau penambangan timah yaitu bagian utara pulau Bangka (northern division), bagian barat pulau Bangka (western divison) dan bagian tenggara pulau Bangka (south east division) dan Koba termasuk ke dalam south east division.

Dalam peta ini Koba ditulis Koba yang terletak di tepi Koba Riv (sebelah utara sungai). Di sebelah timur Koba terdapat dua buah bukit, bukit yang pertama tanpa nama dan lebih kecil dari bukit kedua yang diberi nama Mt. Pading. Dalam peta ini Koba telah menjadi sebuah kampung. Sebelah utara Koba dan Koba Riv. terdapat Koorouw Riv., Lempoojang Riv., Benowang Riv., dan Pangkool Riv. Sementara itu di sebelah timur terdapat Rangouw Riv. dan Kayoo-aroo Riv.

Kemudian Kaart van het Eiland Banka zamengesteld in 1845 en 1846. Dalam peta karya H. M. Lange ini Koba ditulis Koba. Jalan raya yang menghubungkan Pangkalpinang-Koba-Toboali sudah dibangun. Tampak jelas sekali perkampungan di perlintasan Pangkalpinang sampai Koba seperti Messoe, Selienta, Pankool, Lampoijang, Moenjang, Koerouw, Panjieak, Gontong dan Koba.

Saat itu jalan lintas timur melewati pesisir pantai dari Messoe (sekarang Desa Benteng), Selienta (wilayah Desa Tanjung Gunung), Pankool (Pangkol wilayah Desa Kayu Besi), Lampoijang (wilayah Desa Jelutung dan cikal bakal Desa Jelutung), Moenjang (wilayah Desa Kurau Barat), Kurau, Penyak, Guntung dan Koba.

Secara geografis, Koba berbatasan dengan kampung Gontong dan Kaijoearoe. Sebelum Koba (dari arah Pangkalpinang) terdapat sebuah sungai (nama sungai tidak ditulis) dan letak Koba sangat dekat dengan pantai. (bandingkan dengan peta tahun 1821). Pesisir pantau sebelah utara terdapat Tanjung yaitu Tg. Langka.

Selanjutnya peta karya L. Ullman yang berjudul Kaart van het Eiland Banka (cartographic material) volgens de topograhische opneming in de jaaren 1852 tot 1855. Peta ini sudah sangat bagus dan lengkap karena dibuat oleh L. Ullman, seorang militer berpangkat Letnan Dua, ahli topografi yang sengaja ditugaskan untuk pengukuran topografi di sembilan distrik di keresidenan Bangka setelah melaksanan tugas pengukuran yang sama di keresidenan Palembang.

Dalam peta yang diterbitkan di Batavia tahun 1856 ini sudah tampak jelas pembagian distrik di pulau Bangka (terbagi menjadi sembilan distrik) dan batas-batas antardistrik yang ditandai dengan garis tebal biru muda.

Kampung-kampung yang termasuk dalam distrik Koba adalah Koerauw, Penja, Trentang, Goentoeng, Aroeng Dalam, Nibong, A. Bara, Ranggas, Nanka, Metoeng, A. Gegas. Sebagai batas alam Distrik Koba dengan distrik di sekitarnya yaitu S. Kabong, sebagai batas dengan distrik Soengi Slan dan Pankal Pinang, B. Plawan sebagai batas dengan distrik Soengi Slan, G. Moeroet, G. Gebang, G. Nenek, G. Pading sebagai batas dengan distrik Toboali.

Peta tahun 1898 Overzichtskaart Banka En Onderhoogirheden Schaal 1:150.000. Dalam peta ini ditulis KOBA sebagai Districtshoofdplaats dan terdapat Pasanggrahan lengkap dengan benderanya. Sungai Koba berhulu sangat jauh dan memiliki banyak anak sungai yaitu Aik Roeat, Aik Terentang, Aik Bindjai, Aik Mentjarot, Aik Risi, Aik Titimedang, Aik Titiseroe, dan Aik Asem di sisi timur Koba. Selanjutnya Aik Djeloetoeng, Sungai Djongkong, Aik Tjedandik, Aik Lantong, Aik Bangkong, Aik Gobar, Aik Nona, Aik Melor, dan Sungai Nibung di selatan. Di lepas pantai sebelah utara terdapat Kg. Paal (Karang Paal) dan tidak jauh dari Karang Paal terdapat vuurtoren (mercu suar) yang berfungsi sebagai pemandu kapal untuk masuk ke Sungai Koba dan daerah terumbu karang. Selanjutnya ada Karang Barat, dan Karang Perlang serta P. Timor di sebelah timur.

Peta selanjutnya yaitu Opgenomen door den Topografischen Dienst in 1931-1932. Sebuah peta dengan judul Koba / Opgenomen door den Topografischen Dienst in 1931-1932 dengan kode peta D D 30,36 dan dicetak di Batavia pada 1934 digambarkan kondisi topografi Koba secara jelas. Koba dengan wilayah perkampungan bagian tengah seperti kotak-kotak kecil yang dibatasi dengan Niet verharde weg (jalan tidak beraspal) yaitu Dalam, Tengah, Sekip. (selanjutnya disebutkan kampung). Di ujung pemukiman arah ke Tanjung Langka tertulis Palembang dan Kranggan. Selanjutnya di hulu sungai Koba (masih sejajar dengan pemukiman) tertulis Kaoemanloear. Arah menuju Toboali sebelah kiri terdapat China Kamp (Kampung Cina) dan sebelah kanan Senang Hati dimana kiri kanan jalan terdapat verharde weg yaitu jalan beraspal dan bagian dari klaster Cina. Jadi saat itu kondisi jalan raya di Koba sebagian besar belum diaspal dan hanya sebagian yang sudah diaspal.

Kondisi bentang alam Koba dalam peta ini sebelah timut terdapat Aik Risi di mana dibagian hulunya terdapat Aik Bindjai yang kemudian menyatu hingga bermuara di sungai Koba. (BERSAMBUNG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *