Penyalaan Api Unggun, Akhiri Kemah Literasi

Penyalaan Api Unggun, Akhiri Kemah Literasi

Bekaespedia.com. Namang-Dengan langkah tegak maju, pemimpin upacara memasuki lapangan upacara untuk mengawali kegiatan upacara api unggun pada kemah literasi dan pembentukan karakter di SMA Negeri 1 Namang, Sabtu, (14/12) pukul 20.00.

Susunan kayu untuk api unggun yang disusun oleh peserta dan panitia berdiri kokoh di tengah bumi perkemahan.
Suara-suara lantang dari petugas pembaca Dasa Darma turut mewarnai kegiatan upacara api unggun.

Turut hadir para orang tua peserta, guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Namang pada upacara api unggun yang menjadi ciri khas sebuah perkemahan.

“Jadikan kegiatan ini menjadi semangat baru bagi adik-adik seperti layaknya api unggun yang ada di depan kita ini! Terima kasih kakak-kakak panitia yang sudah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini, adik-adik peserta yang telah sudah mengikuti kegiatan ini, semoga adik-adik mendapat pengalaman baru,” ujar kak Jumani yang menutup langsung kegiatan Kemah Literasi dan Pembentukan Karakter bagi peserta didik kelas 10 atau fase E yang berjumlah 196 orang.

Api unggun terus menyala berkobar-kobar menjadi momen yang menarik bagi peserta untuk berfoto.
Kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni literasi dari perwakilan kelompok berupa pembacaan puisi.

Tak mau kalah dengan peserta didik, Kak Jumani turut membacakan puisi yang berjudul Tunas Muda yang mampu menyihir peserta.

Di lehermu, merah putih melingkar
Sebuah ikatan abdi untuk bangsa Indonesia
Engkau wahai tunas muda
Adalah harapan pertiwi dan Nusantara.

Tepuk tangan bergemuruh saat Kak Jumani selesai membacakan puisi betemakan pramuka tersebut. Dengan berakhirnya kegiatan api unggun menandai berakhirnya kegiatan kemah literasi dan pembentukan karakter di SMA Negeri 1 Tahun 2024.

“Saya senang mengikuti kegiatan ini. karena kegiatannya seru terutama saat peragaan busana dan pos cinta tanah air. Dukanya ada teman yang tidak mencuci piring saat piket,” ujar Fazril saat diminta pendapatnya terkait kegiatan.

Begitu pula dengan peserta lainnya Siti, “Ini pertama kali bagi saya. Kemah ini menjadi pengalaman berharga bagi saya, Hal paling berkesan saat api unggun. Apinya besar berkobar-kobar itu sesuatu banget.”

“Susah tidur, banyak nyamuk, susah mandi juga,” tambahnya lagi saat dimintai suka duka selama kegiatan.

Sampai jumpa pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Salam Pramuka.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *