Oleh : Kulul Sari
Bekaespedia.com, Toboali _ Peserta pelatihan pemandu geowisata melaksanakan praktek lapangan ke empat lokasi yang berada di Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Para peserta langsung menuju lokasi Geowisata yang ada, dimulai dari geosit Batu perahu, kemudian Batu Belimbing, Kelenteng Dewi Sin Mu dan terakhir di Benteng Toboali pada hari rabu (12/7/2023).
Kegiatan yang diikuti 40 peserta ini dibagi 4 kelompok sesuai dengan lokasi prakteknya. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang peserta, dan di bimbing langsung oleh bapak T. Bachtiar selaku narasumber sekaligus ahli geologi dari Bandung Jawa Barat
Kasi Pengembangan Daya Tarik Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Selatan Muhamad Tatang, MSi mengatakan praktek lapangan ini merupakan rangkaian dari pelatihan Pemandu Geowisata.
“Kegiatan praktek lapangan ini merupakan rangkaian kegiatan pelatihan pemandu wisata yang bertujuan agar pemandu geowisata bisa mempraktikkan secara langsung ilmu yang di diberikan oleh narasumber, dan nantinya mereka bisa menerapkan di tempat wisatanya masing-masing”, ujarnya
Para peserta latihan pemandu geowisata sangat menarik dan antusias mengikuti rangkaian kegiatan, sehingga waktu yang terus berjalan terasa kurang untuk mendalami dan mempraktikkan pengetahuan yang di terima dari narasumber.
“saya dan teman teman sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini, apalagi sebagai duta wisata Bangka Selatan yang bertugas membrandingkan pariwisata kita. semoga kegiatan ini bisa terus dilakukan, dan memberikan dampak luas bagi sektor pariwisata Bangka Selatan”, ujar Della Lovita, duta wisata kabupaten Bangka Selatan.
Hal yang sama juga di iyakan oleh rekannya Tegar.
“Pelatihan tour guide memberikan suatu pengalaman dan pengetahuan yang tidak hanya sebatas memandu tetapi kita diberikan wawasan mengenai destinasi yang dikunjungi baik itu sejarahnya sampai proses pembentukan suatu objek wisata yang terbilang unik. Setelah mengikuti pelatihan ini kami mendapatkan suatu pembelajaran yang bisa saya sampaikan kepada teman dan masyarakat”, imbuhnya.
Tujuan akhir dari kegiatan praktek lapangan ini berada di situs cagar budaya Benteng Toboali. Reflleksi kegiatan dilakukan sebagai bentuk evaluasi agar para peserta yang nantinya akan terjun langsung nantinya dapat menerapkan langkah-langkah yang didapatkan dari pengalaman lapangan tersebut.
Hutarina, salah satu perwakilan peserta menyampaikan pesan dan kesan dari beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan terkhusus materi dan bimbingan yang telah diberikan oleh narasumber T. Bachtiar.
“Ini merupakan pengalaman yang sangat menarik dan berkesan. selama ini kami berkunjung ke objek wisata batu belimbing dan batu perahu sebatas hanya melihat dan foto-foto saja, namun setelah dijelaskan bahwa proses terbentuknya batu granit yang indah ternyata dari proses geologi dan dapat dijelaskan secara ilmiah”. Terangnya. (D.E.M)