Poeloeng

Poeloeng

Penulis: Yoelch Chaidir

 

Bagi sebagian masyarakat Habang Toboali Bangka Selatan kata Pulung adalah hal yang tabu untuk di perbincangkan karena pulung adalah sejenis makhluk sakral atau hantu yang sering mengganggu anak-anak kecil pada malam hari.

Pulung menurut masyarakat Habang Toboali adalah hantu yang terbang berupa kepala tanpa badan dengan memancarkan sinar merah laksana api,  (pernah terlihat jelas tersangkut pada duri-duri di sebuah pohon di wilayah kawasan kantor pengawasan produksi PT Timah Tbk yang dulu masih di jadikan rumah salah satu pejabat PT Timah pada masa tempo dulu).

Konon cahaya yang dipancar dari kepala tanpa badan tersebut adalah cahaya darah dan isi perut sang pemilik badan yang ada dalam sebuah kamar khusus yang biasanya berdiri di balik pintu atau lemari kamar.

Dengan meramalkan ajian-ajian khusus hingga kepala dan isi perutnya terputus melayang mencari mangsa seorang bayi yang baru lahir.

Pemilik badan tersebut umumnya adalah seorang wanita yang memiliki maksud dan tujuan untuk mendapat aura wajah dan tubuh yang aduhai walaupun usia sudah menua namun tetap terlihat indah apa lagi setelah melakukan ritual menghisap darah sang bayi.

Dengan cara mendatangi korban pada siang atau sore hari biasanya pemilik ajian pulung meminta untuk menggendong bayi dalam pelukan nya.

Kebanyakan dari masyarakat yang telah mengetahui bahwa seseorang yang mempunyai ajian tersebut meminta untuk menggendong sang bayi dan dengan cepat si ibu menyerahkan bayinya dengan tujuan agar bayinya selamat dari gangguan si pulung pada malam hari karena rasa kasih sayang telah terbentuk ketika sang bayi sudah berada dalam pelukan pemilik ajian pulung hingga sang bayi tak akan di ganggu pulung malam hari nya.

Seorang dukun kampung yang biasa mengusir dan diminta untuk menjaga bayi-bayi dari gangguan pulung adalah musuh terbesar sang pulung karena sering menggagalkan misi pulung untuk melakukan aksinya.

Berikut ajian-ajian yang sempat penulis tulis sebagai bahan untuk menghalau ketika ada pulung yang ingin mengganggu anak-anak bayi yang baru lahir.

 

Bismillah…

Ker hemanget anak Adam…

Duduk bersila di batu Taman…

Nanges berek minta di redam…

Kami ni cucu nabi Sulaiman…

 

Becicer di liher darah bekalung…

Kepale putus terbeng dak nyaman…

Hancur lebur bername pulung…

Di tumbak dari nabi Sulaiman…

Berkat kalimah Laa ila hailallah muhammadarasullallah…

 

Menurut mitos yang berkembang pulung terbagi beberapa jenis yakni pulung air pulung api dan pulung tanah yang tidak hanya seorang bayi yang menjadi sasaran namun bisa juga orang dewasa terkena pulung tanah itu dijelaskan dari seorang dukun yang dipercaya bisa mengobati orang yang terkena ajian pulung.

Kalau di daerah tertentu mungkin nama pulung tidaklah sama dengan nama yang ada di daerah Toboali Bangka Selatan.

Walahualam bissawaf. (BP)*

Exit mobile version