Oleh : Rusmin Sopian
Bekaespedia.com _ Matahari mulai memanjat langit, saat penulis tiba di kawasan SMAN 2 Toboali yang berada di Desa Rias Toboali Bangka Selatan.
Acara sudah di mulai, siswa dan siswi pembawa acara HUT ke-17 SMAN 2 itu sudah bersuara lewat mikrofon.
Di deretan kursi terdepan undangan, terlihat para undangan yang sudah duduk rapi di kursi.
Di deretan kursi undangan, tampak dua (2) orang mantan Kepala Sekolah yakni Aspandi dan Nurhasan duduk berdampingan.
Usai bersalaman dengan para undangan , penulis menghampiri keduanya dan duduk di kursi sebelah mereka yang masih kosong. Pembicaraan basa-basi pun dimulai sembari menyaksikan pagelaran tari dari siswi SMAN 2 Toboali.
Bagi penulis, dua mantan Kepsek itu bukanlah warga sekolah yang asing. Penulis mengenal mereka berikut prestasinya saat keduanya diamanahkan sebagai Kepsek SMAN 1 Toboali dan SMAN 1 Payung.
Aspandi pernah menahkodai SMAN 1 Toboali selama hampir 10 tahun. Terlama sepanjang SMAN 1 Toboali berdiri gagah.
Sebelumnya Aspandi pernah mengemban amanah sebagai Kepsek SMPN 1 Airgegas dan SMPN 1 Toboali.
Deretan prestasi siswa dan siswi SMAN 1 Toboali terukir, dari kasta provinsi hingga nasional, terlalu panjang untuk dituliskan.
Penulis dalam berbagai kesempatan selalu menyebutkan bahwa level SMAN 1 Toboali ini klas Provinsi.
SMAN 1 Toboali bersaing dengan SMAN lainnya yang berada di Kota dan Kabupaten Provinsi Bangka Belitung. Bukan berkompetisi dengan SMAN dalam wilayah kabupaten Bangka Selatan.
Sementara Nurhasan dikenal sebagai Kepsek yang mengangkat SMAN 1 Payung sederajat dengan SMAN lainnya di Bangka Selatan, kalau kita mau jujur hati mengakuinya.
Membuat SMAN 1 Payung menjadi yang terbaik di Negeri Junjung Behaoh dalam berbagai bidang prestasi para siswanya. Menjadikan SMAN 1 Payung sebagai kebanggaan warga Tanah Pering dan sekitarnya.
Nurhasan menjadi Kepsek terlama di Bangka Selatan dalam sejarah mengemban amanah sebagai nakhoda SMAN 1 Payung. Hampir 12 tahun sebuah kepercayaan yang amat luar biasa untuk tehnorat pendidikan ini.
Kini kedua teknokrat pendidikan itu mengemban amanah sebagai Pengawas Sekolah (PS). Legacy mereka sebagai nakhoda sekolah menengah atas akan menjadi catatan bagi dunia pendidikan negeri ini.
Kedua teknokrat pendidikan ini dikenal sebagai Kepala Sekolah yang merangkul semua elemen pembangunan untuk bersama-sama membangun Sekolah yang mereka pimpin sebagai mana simbol dari Junjung Behaoh.
Aspandi dan Nurhasan digantikan dua teknokrat muda pendidikan Bangka Selatan yakni Yudi Sapriyanto sebagai Kepsek SMAN 1 Toboali dan Sumardoni yang merupakan wakil Kepsek SMAN 1 Payung sebagai Kepsek SMAN 1 Payung.
Sejuta asa kita gantungkan kepada anak-anak muda ini. Para teknokrat muda pendidikan di Negeri Junjung Behaoh.
Penulis tiba-tiba ingat dengan narasi heroik Bung Karno.
” Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia “.