Laporan : Medi Hestri
Bekaespedia.com, Tempilang, Bangka Barat — Selasa (14/10/2025), Di sebuah ruangan sederhana di Kantor Kecamatan Tempilang, deretan meja berlapis kain merah dan ungu tampak tersusun rapi. Suasana siang itu terasa hangat, bukan hanya karena cahaya yang masuk dari jendela, tapi juga karena percakapan serius antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat yang duduk berhadapan membicarakan satu hal penting yaitu masa depan jalan menuju Dusun Pelaik.
Wakil Bupati Bangka Barat, Yusderahman, memimpin langsung audiensi yang digelar antara Pemerintah Kecamatan Tempilang dan PT. Sawindo Kencana. Hadir pula Camat Tempilang Rusian, S.K.M., M.H., Sekcam Yulien, S.Ag., M.M., perwakilan Dinas PU dan Tata Ruang, para kepala desa dan BPD, serta pihak perusahaan yang diwakili oleh Manager Legal, Humas, dan Kemitraan, Perdana.
Pertemuan itu bukan sekadar formalitas. Di meja bundar berwarna merah itu, semua pihak menaruh harapan yang sama agar akses jalan sepanjang 5 kilometer menuju Dusun Pelaik, Desa Tanjung Niur, dapat segera ditingkatkan.
“Eksisting jalan lama memang sudah ada jauh sebelum PT. Sawindo Kencana berinvestasi di Kecamatan Tempilang. Dulu namanya jalan Sinar Jaya, ada komplek PT. Timah Parit 10 dan Parit 11,” ujar Wakil Bupati Yusderahman, menegaskan bahwa sejarah jalan itu bukan milik satu pihak, melainkan warisan yang seharusnya dikembalikan untuk kepentingan masyarakat.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Yusderahman menekankan pentingnya sinergi. Ia meminta PT. Sawindo Kencana agar ikut berperan aktif dalam rencana pembangunan jalan tersebut, terlebih sebagian trase jalan berada di dalam wilayah HGU perusahaan.
“Pembangunan ini bisa terlaksana kalau semua pihak membuka ruang gotong royong. Pemerintah daerah akan berupaya, tapi perusahaan juga harus hadir sebagai bagian dari solusi,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Tempilang Rusian menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wakil Bupati dan pihak perusahaan dalam forum yang dinilai strategis itu.
“Kami sangat berharap audiensi ini melahirkan keputusan penting bagi masyarakat yang sudah lama mendambakan akses jalan yang lebih baik,” ungkap Rusian dengan nada optimis.
Pihak perusahaan, melalui Perdana, menyatakan bahwa mereka tidak keberatan dengan rencana pembangunan jalan tersebut.
“Dari hasil rapat ini, kami akan sampaikan kepada pimpinan di kantor pusat di Jakarta. Karena lokasi jalan berada dalam HGU PT. Sawindo Kencana, kami perlu menindaklanjuti sesuai ketentuan internal,” jelasnya.
Audiensi berlangsung tertib, diwarnai diskusi yang konstruktif dan suasana kekeluargaan. Dari raut wajah para peserta rapat, tampak sebuah harapan yang sama agar jalan yang dulu dikenal sebagai “Sinar Jaya” bisa kembali menjadi simbol keterhubungan, bukan sekadar jalur tanah yang dilalui dengan susah payah.
Rapat pun berakhir dengan kesepahaman awal bahwa koordinasi akan terus dilakukan antara pemerintah daerah, kecamatan, dan pihak perusahaan.
Di luar gedung, matahari mulai condong ke barat. Namun bagi masyarakat Dusun Pelaik, harapan akan jalan yang terang justru baru saja dimulai.












