Ada Apa Dengan Heirul? 

Meilanto

Sampul depan buku antologi yang ditulis kak Mei dkk.

“Ibu, Ayah, Heirul mau melanjutkan sekolah,” ujar Heirul lemah saat membuka pembicaraan dengan ibunya saat makan siang di huma. Makan siang di huma terasa nikmat. Pondok kecil dengan hamparan padi yang menghijau ditambah semilir angin membuat makan siang itu terasa lebih nikmat. Makan bersama walaupun dengan lauk seadanya adalah nikmat terbesar bagi keluarga Heirul.

Begitulah sedikit gambaran tentang Heirul. Cerpen yang sederhana bercerita tentang sosok Heirul, anak laki-laki semata wayang yang tinggal di dusun. Cita-citanya mulia, ingin menjadi guru. Pendidikan yang harus ditempuhnya ke ibukota karena sarana pendidikan SMP hanya tersedia di sana. Dengan semangat membara, Heirul harus mengayuh sepeda pergi dan pulang sejauh 80 Km.

Heirul tergolong anak pekerja keras. Ia belajar tak mengenal lelah. Saat lelah menghampiri, cukuplah ayah dan ibu yang menjadi pelecut semangatnya untuk belajar. Ayah dan ibunya menjadi motivator bagi Heirul. Ia sering mendapat beasiswa dari sekolah karena langganan juara. Saat pengumuman kelulusan, ia menjadi juara umum yang membuat kedua orang tuanya bangga walaupun harus menghadiri pengumuman kelulusan itu dengan menumpang mobil truk yang membawa hasil bumi warga ke ibukota. Heirul menjadi role model bagi seluruh warga sekolah bahwa ia berhak sekolah dan memperoleh prestasi walaupun dengan segala keterbatasan yang ada.

Cerpen dengan judul Heirul Berhak Sekolah adalah satu dari 12 cerpen yang ditulis oleh para penulis dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan menulis yang sudah memasuki bagian ke-19 ini diselenggarakan oleh PT. Literasi Anak Negri. Kegiatan menulis yang dilakukan setiap bulan itu dilaksanakan dengan tema yang berbeda-beda. Adapun pada bulan Mei 2024 ini mengangkat tema tentang pendidikan dengan judul buku antologi Education For All.

Cerpen Heirul Berhak Sekolah yang ditulis oleh Meilanto, guru di SD Negeri 13 Koba menjadi juara pertama dan berhak memperoleh satu buku cetak gratis, baju kaos dan sertifkat cetak.

Semoga kisah Heirul menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua orang bahwa keterbatasan bukanlah penghalang dalam meraih pendidikan dan cita-cita.

Ayo membaca dan menulis!

Exit mobile version