BABEL BERMUHASABAH

Penulis adalah Dosen Pascasarjana UM-Surby dan UIN Syahid Jakarta

H. Saidun Derani

Oleh : Saidun Derani

Bekaespedia.com _ Menjelang tutup tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 sudah sepatutnya Babel Bermuhasabah, sebuah upaya mengevaluasi diri apa yang sudah dicapai dan kemungkinan apa pula yang harus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Dalam konteks inilah arti penting bermuhasabah dilakukan untuk menjawab tantangan dalam diri dan di luar dirinya baik secara individu (keluarga) maupun sebagai sebuah ormas (organisasi) seperti IKM-Babel (Ikatan Keluarga Masyarakat Babel), MKMB-Jaya (Musyawarah Keluarga Mayarakat Bangka), dan IKMB (Ikatan Keluarga Msyarakat Belitong) yang terorganisir dan moderen.

Muhasabah itu sendiri berasal dari akar kata Bahasa Arab ha-siba yaitu haasabayuhaasibu-muhasabah bermakna menelaah kegiatan yang dilakukan pada masa lalu dan persiapan untuk ke depan dengan mengkalkulasi plus minus dengan rujukan Alqur’an dan sunnah Rasul.

Jadi dengan muhasabah ini baik orang perorangan maupun kelompok seperti ormas keguyuban, organisasi keluarga, masyarakat dan bangsa diharapakn lahir sebuah kegiatan yang dianggap berdampak positif untuk ditingkatkan lebih baik ke depan, baik kuantitas apalagi kualitasnya.

Hal ini penting dilakukan setiap individu sebagai diri pribadi lebih-lebih sebuah organisasi kemasyarakatan seperti penulis sebutkan di atas. Konteks pentingnya sangat terkait dengan menghitung hari seiring dengan perubahan sosial (social change) yang memang sudah menjadi tabiat dasar manusia yang terus bergerak menjawab tantangan diri ke dalam dan di luar dirinya di tengah kehidupan bermasyarakat.

Dengan menghitung hari maka sebuah organisasi akan tahu apa yang menjadi tantangannya, mengapa gagal menjawab atau sekurang-kurangnya tidak maksimal melaksanakan program kerjanya secara optimal akan ditemukan jawabannya.

Perhatikan kata-kata sahabat Umar bin Khaththab di bawah ini: “Hendaklah kalian menghisab (mengintropeksi) diri kalian sebelum kalian dihisab Allah” (Tirmidzi dan Ahmad)

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا

Allah berfirman dalam Alqur’an surah al-Hasyar, ayat 18:”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”. (QS. Al-Hasyar:18)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Dari kedua sumber ajaran Islam itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan yang dapat menghubungkan dan konekting antara masa lalu dan ke depan sehingga didapat hasil yang lebih baik adalah intropeksi diri (muhasabah).

Menurut Prof. Arif Satria (www.istiqlal.or.id) paling tidak ada tiga hal yang terkandung dalam makna muhasabah tersebut, yaitu:

Pertama, bagi orang atau ormas yang melaksanakan muhasabah sesungguhnya dipandang sebagai sosok atau ormas pembelajar dan hal inilah yang dimaksud long life education, terus lah belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur. Alqur’an surah Yusuf , ayat 111 menerangkan bahwa : Sungguh pada kisah mereka benar-nenar terdapat Pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat

لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَابِ

Bagi seseorang pembelajar sejati diindikasikan selalu berfikir dan berfikir sehingga dapat mengakumulasikan rumus-rumus konsepsi ilmu untuk diamalkan. Dalam konteks inilah makna mengapa Allah menjanjikan akan menaikkan beberapa derajat (kelas sosialnya) bagi orang-orang yang berilmu pengetahuan. Dari manusia semacam inilah akan melahirkan dan mampu memprediksi perubahan sosial (social change) sehingga dapat menyiapkan apa yang harus dilakukan.

Surat Mujadilah ayat 11 menyebutkan bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Sebab itu organisasi kemasyarakatan yang memiliki daya cium yang tajam terhadap perubahan sosial memiliki kemampuan adaptif yang tinggi dengan pola pikir yang bertumbuh (growth mindset). Dalam konteks ini akan terpacu terus skill dan kompetensi baru dengan learning agility yang tinggi. Jadi kecepatan belajar ini sangat penting agar ormas kemasyarakatan atau orang perorang bisa berperan menjadi trend setter perubahan sosial.

Kedua, muhasabah adalah sebuah upaya (ikhtiar) agar kehidupan dan penghidupan jauh lebih baik ke depan dari hari kemarin. Dengan demikian muhasabah mengandung makna perlunya orientasi pada masa depan di dunia maupun masa depan Akhirat.

Surat Al-Hasyr ayat 18 di atas merupakan pondasi visi masa depan pemeluk Islam. Bagi mukmin visi besarnya adalah menjadi hamba yang berbahagia di dunia dan berbahagia juga di Akhirat. Keseimbangan ini merupakan sebuah keniscayaan sebagaimana doa yang sering dibaca Nabi Muhammad Saw :”Wahai Tuhan Kami, anugrahkanlah kami kebahagian di dunia dan juga kebagiaan di Akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”.

Dunia dengan demikian hanya sebagai jembatan menuju Akhirat. Dalama konteks ini kehidupan dunia tidak dibenarkan sampai melalaikan menyiapkan bekal Akhirat. Ayat di bawah menerangkan: “Jika solat sudah ditunaikan maka bertebaran lah kalian di bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah supaya kalian beruntung”. (al-Jumu’ah: 10).

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepada kalian (kebahagiaan) negeri Akhirat dan janganlah kalian melupakan kebahagiaan dari kebaikan dunia (al-Qasas : 77).

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Case Qarun menjadi ibrah (pembelajaran). Harta berlimpah ruah pada akhirnya binasa dalam kepapaan. Beliau adalah orang solih akan tetapi miskin (asset) yang meminta tolong didoakan kepada Nabi Musa agar kaya harta. Akan tetapi pasca kaya dia menjadi sombong dan melalaikan ibadah dan tidak peduli kepada sesama. Jadi ayat ini men dan jelaskan mengingatkan akan pentingnya hidup supaya ada keseimbangan antara profan (dunia) dan sakral (Akhirat).

Dalam konteks muhasabah model ini dapat melahirkan cara pandang bahwa hidup di dunia ini dituntut mampu menciptakan masa depan. Kemampuan semacam ini akan melahirkan anak bangsa dan ummat yang akan menjadi penentu kecendrungan perubahan sosial di dunia. Inilah yang dimaksud dengan Bangka Belitong yang Berkemajuan dan Mencerahkan yang menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitong Spintu Sedulang (Guyub dan Berguyur)

Ketiga, dengan bermuhasabah akan mendorong seseorang atau ormas kemasyarakatan mengupdate kegiatan atau program kerjanya. Kata kuncinya adalah mau belajar dari kelemahan diri sendiri maupun mengambil kelebihan orang lain yang dikenal dalam pepatah orang MinangBelajar dari Alam Takambang”.

Bagi orang yang berprestasi dia terus bergerak dengan visi ke depannya dalam rel kemajuan. Dasarnya adalah yang pertama menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus memakmurkan dan sekaligus menjaga kehidupan dunia dari kerusakan (Hud: 61; Al-Ambiya: 107; al-Baqarah: 11, 30).

Dan kedua, sebagai bentuk syukur atas nikmat yang tidak terhingga dari Allah (an-Nahl: 4), baik kenikmatan kehidupan dunia, iman, dan kemerdekaan. Jika pandai bersyukur baik dengan jiwa dan tindakan nyata yang impactful akan diberi akumulatif kenikmatan itu yang akan terus membesar :”Jika kalian bersyukur pasti Aku tambah nikmatKu. Sungguh benar azabKu sangat keras, firman Allah dalam Surah Ibrahim, ayat 7.

Artinya orang yang berprestasi adalah orang yang pandai bersyukur dan janji Allah di atas akan mendapatkan kenikmatan yang kelipatannya tanpa batas. Benarlah kata Umar bin KhaththabBarang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada hari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Atau sebaliknya menjadi orang yang merugi dan terlaknat”.

Tantangan Babel (IKM-Babel, MKMB-Jaya, IKB) tahun-tahun mendatang cukup berat dan tantangan itu saling berkelindan antara satu dengan yang lainnya. Sistemik dan terstruktur masalahnya. Sebab itu menjawabnya juga kudu sistemik dan terstruktur meminjam bahasa Ir. M. Aldjurdjoni salah satu pakar kemasyarakatan Urang Babel. Ada mata rantai yang tersambung dari tingkat atas sampai ke struktur yang paling bawah yang sifatnya saling terkait.

Hasil studi lapangan yang penulis ikuti sejak dilantik sebagai pengurus salah satu ormas Babel di atas banyak hal yang harus berbenah terutama menyangkut masalah-masalah yang sifatnya fundamental. Prof. Deliar Noor bilang ada nilai fundametal dan instrument. Dalam konteks ini yang penuslis maksud adalah sikap dan cara pandang manusia melihat diri dan di luar dirinya. Respons ini yang terkadang ketika menggunakan instrument dunia maka yang muncul adalah bukan sikap kasih sayang akan tetapi melahirkan kegaduhan dan “disintegrasi yang sangat merugikan baik sebagai individu dan kepentingan keguyuban.

Fakta di lapangan sepanjang tahun 2023 terlihat indikasi ini misalnya bagaimana beratnya para pengurus menjalankan programnya karena tersandung masalah fundamental terutama di MKMB-Jaya yang sampai hari ini masih berkutat persolaan tersebut. Tentulah dengan introspeksi diri kemudian belajar dari pengalaman orang tua-tua masa lalu barangkali ada kepean yang bisa dijadikan tutorial sehingga benang kusut yang melilit ormas kemasyarakatan Babel sedikit demi sedikit diharapkan dapat teruraikan.

Persoalan ekonomi dan financial ormas kemasyrakatan Babel ini menurut penulis harus segera dicari jalan ke luarnya. Ibarat orang yang sehat diduga kuat darahnya sehat, dan begitu juga organisasi akan sehat dan berjalan baik kalau keuangannya sehat dan baik. Dari berbagai diskusi dan informasi dengan salah satu pengurus MKMB Jaya Ir. Rustiansyah al-Bangkani sangat sulit sebuh organisasi berjalan tanpa memiliki sumber dana yang ajek.

Fakta di lapangan mendukung pendapat di atas. Hal ini juga berdasarkan pengamatan dan bisik-bisik tetangga bahwa IKM-Babel dapat berjalan baik dan lancar karena memiliki tokoh Yakuten yang digambarkan sebagai orang dermawan dan kebetulan dititip Allah dengan rezeki yang berkecukupan. Tentulah tidak semua orang the have memiliki jiwa dermawan seperti ketua IKM-Babel di atas.

Lain lagi dengan penekanan penisepuh Babel lebih menyoroti kepada tata kelola persyarikatan dengan motto kepemimpinan kologial-kelektif. Persoalan di lapangan sistem kologial koleketif ini sejauh penulis perhatikan terasa agak lambat dalam mengambil keputusan yang terkadang memerlukan waktu yang cepat dan keberanian mengambil tindakan yang sifatnya urgent dan radikal.

Dalam konteks ini karena sifat ormas kemasyarakatan Babel adalah non-profit maka keberanian berkorban waktu, pikiran, perasaan dan tidak kalah penting berani berkorban dalam bentuk materi dan financial. Hal ini yang penulis dengar dari ormas Babel tetangga sebelah berdasarkan informasi dari Abang Ahiung Sekretaris MKB Jaya Periode 2023-2026 dapat berjalan lancar dan funny-funny saja setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Persoalan yang tidak kalah penting dalam konteks fundamental yang mengendap di bawah alam sadar manusia Babel khususon Urang Bangka cukup membuat jiwa penulis kecut mendengarnya. Karena sepanjang perjalanan usia ini baru mendengar secara langsung masalah itu walaupun selama ini mengalami dan hanya dirasakan saja di dalam hati. Dalam pertemuan di Kaffe G8 Bintaro atas sponsor Musisi terkenal menasional Artono, S,IKom, penulis mendapat informasi yang berharga bahwa di kalangan sesama urang Babel, khususnya Bangka umumnya masih memakaiTeori Katak”. Deuh kata urang Sunda.

Hal ini juga didukung fakta lapangan di mana akhir tahun 2023 terjadi gonjang-ganjing supaya terjadi perubahan di dalam tubuh kepemimpinan MKMB Jaya. Sungguhpun berlaku pepatah Melayu bahwa ada asap ada api, main air akan mendatangkan basah, dan main cinta maka akan mendatangkan pusing tujuh keliling kata Ayuk Isyzar. Artinya terjadi sesuatu karena ada reaksi yang timbul bukan dari ruang kosong.

Selain itu ada juga catatan akhir dari tulisan ini adalah penulis belum melihat keterlibatan anak muda Rantau kelahiran di pulau Jawa atau sekurang-kurangnya anak dari orang tuanya yang berasal dari babel. Pada hal sudah menjadi hukum alam yang tua akan pergi yang muda akan menggantinya. Dalam konteks ini regenerasi kayaknya terkesanjalan ditempat”. Jadilah ormas kemasyarakatan orang Babel seperti yang pernah saya tulisAnak Bangka Rantau dipublish TrasBerita, 23 November 2023, semacam ajang legacy dan tidak mengubah karakter yang bersifat tranformasi nilai ketawadu’an untuk generasi muda melenial mendatang.

Ala kulli hal persoalan-persoalan di atas hemat penulis plus masalah basedata perlu menjadi perhatian semua komponen ormas kemasyarakatan Babel terutama para elitenya untuk dimuhasabahi tutup tahun 2023. Diharapkan SWOTnya dapat berjalan baik dimulai dengan perubahan cara berfikir dan bersikap orang perorangan wabil khususon elitenya ke arah yang jauh lebih positif. Investasi sosial yang ditanam generasi sekarang sangat bermanfaat untuk kepean generasi muda Babel masa depan. Semoga wujud adanya.

Penulis sejauh ini hanya memotret dan merasakan dan berharap banyak karena motto Urang Babel di atas Berkemajuan dan Mencerahkan. Urang Babel sudah mendunia dan tidak ada yang meragukan kecerdasan anak bangsa penerus Pahlawan Depati Amir ini. Allah ‘alam bi-Shawab.

Kampus (01/1/2024)

Exit mobile version