Laporan : Abok Amang
Toboali, Bekaespedia.com _ Pada hari Rabu (22/11/ 2023), gemerlap literasi menyinari Kabupaten Bangka Selatan. Dalam sebuah acara istimewa yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, semarak Bedah Buku Karya Dato’ Akhmad Elvian, DPMP, yang berjudul ‘Batin Tikal: Pejuang Dari Kampung Gudang’. Suasana bersemangat pun semakin terasa dengan dipilihnya gedung Perpustakaan Daerah sebagai tempat pelaksanaan acara, yang sekaligus dirangkaikan dengan peresmian gedung baru tersebut.
Keberlangsungan acara semakin menarik dengan kehadiran Prof. DR. H. Hatamar Rasyid, MA, yang bertindak sebagai pembedah utama. Prof. Hatamar, tokoh kelahiran Permis, kecamatan Simpang Rimba, juga turut ambil bagian sebagai pembedah Batin Tikal, menambah kesan istimewa pada bedah buku kali ini. Dalam tanggapannya, Prof. Hatamar dengan penuh antusiasme menggambarkan acara sebagai suatu refleksi yang menggugah semangat generasi muda Bangka Selatan.
“Batin Tikal, seorang pejuang dari desa yang dengan gigih memperjuangkan hak asasi manusia, menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus meneladani semangat perjuangan. Kisah perlawanannya melawan penjajahan Belanda membawa pelajaran berharga bagi kita semua,” ungkapnya, merinci secara mendalam sejarah perjuangan sengit Batin Tikal dan para rekannya.
Lebih jauh lagi, Prof. Hatamar menyoroti relevansi nilai-nilai kejuangan tokoh seperti Batin Tikal dalam konteks kekinian. Menurutnya, generasi kini perlu aktif mengejar berbagai kompetensi dan keahlian agar dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.
“Kita harus terus belajar dari para pahlawan kita agar tidak bergantung pada bangsa lain,” tambahnya dengan semangat yang membara.
Namun, bedah buku kali ini tidak sekadar menjadi acara seremonial. Dato Hatamar Rasyid, dalam akhir pernyataannya, menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Daerah Bangka Selatan agar turut berperan dalam menghidupkan literasi.
“Saya berharap agar Pemda Bangka Selatan, melalui Perpustakaan Daerah, tidak hanya mengadakan acara-acara seperti ini saja, tetapi juga terus membangun literasi dengan menciptakan program-program inovatif yang dapat memicu kreativitas generasi muda. Mereka adalah generasi emas kita menuju tahun 2045,” pungkasnya, menutup pernyataannya dengan visi cerdas untuk masa depan yang lebih baik.