Buta Mata Hati Karena Meremehkan Nikmat Allah

Di Tulis Oleh H. Johan, M.Pd (Ketua Badan Pelaksana Masjid Agung Kubah Timah Kota Pangkalpinang)

Dalam salah satu Riwayat shahih Nabi Muhammad SAW. bersabda “Ketika salah satu dari kalian melihat seseorang yang dalam harta dan kondisi hidupnya melebihi dirinya, maka hendaklah ia melihat orang lain yang lebih rendah darinya dalam urusan harta dan kondisi hidupnya”.

Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad SAW, mengingatkan agar dalam urusan dunia hendaklah kita melihat orang yang kondisinya lebih rendah dari kita. Mengapa pesan ini dirasa penting oleh Nabi untuk disampaikan ?, karena rata-rata manusia dalam urusan dunia yang dilihat adalah orang yang kondisinya lebih baik sementara dalam urusan agama mereka melihat orang yang kondisi agamanya lebih buruk, dan ini semua adalah tipu daya syetan yang akan mendatangkan murka Allah SWT.

Orang yang dalam urusan dunia selalu melihat orang lain yang lebih baik dari dirinya maka ia akan menganggap kecil nikmat yang ia terima dari Allah, bahkan boleh jadi ia akan merasa sama sekali tidak mendapatkan nikmat dari Allah, maka kemudian ia akan mengupayakan nikmat-nikmat itu sekuat tenaga sehingga kondisinya dapat menyamai atau bahkan melampaui orang lain dalam urusan dunia, bahkan boleh jadi ia akan menghalalkan segala cara dan tidak memperdulikan perintah dan larangan Allah SWT. Ia lupa bahwa takdir hidupnya, berapa jatah rezeki yang akan ia dapatkan, bahkan berapa oksigen yang akan ia hirup di dunia semuanya sudah diputuskan oleh Allah dalam suratan takdirnya. Kondisi semacam inilah yang menurut pandangan para ulama’ disebut dengan buta mata hati, Syeilh Ibnu ‘Athaillah menegaskan “Usaha kerasmu dalam meraih apa yang sebenarnya telah dijamin untukmu sementara kamu abai terhadap apa yang jelas-jelas diperintahkan kepadamu, itu menunjukkan bahwa kamu dalam kondisi buta mata hati”.

Dan manakala kondisi seperti ini terus berkelanjutan, artinya buta mata hati tidak segera mendapatkan penanganan, maka setiap melihat orang lain yang dalam urusan dunia lebih baik dari dirinya, akan muncul rasa iri dan dengki terhadap orang itu, sebuah perasaan yang sangat jahat yaitu tidak suka jika ada orang lain mendapatkan nikmat dan menginginkan nikmat tersebut hilang dan berpindah kepada dirinya.

Lebih tegasnya Nabi Muhammad SAW. bersabda Kalian lihatlah orang yang kondisinya di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang kondisinya di atas kalian, karena sungguh cara itu yang paling tepat agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.

Oleh sebab itulah maka menjadi penting Nabi mengingatkan kita agar dalam urusan dunia kita seharusnya melihat orang lain yang kondisinya lebih buruk dari kita, karena dengan cara itu kita lebih bisa menghargai pemberian nikmat Allah dan mensyukurinya sekalipun nikmat tersebut sepertinya nikmat yang kecil dan tidak begitu berarti.

Nabi Muhammad SAW. bersabda “Barang siapa tidak mensyukuri nikmat-nikmat yang kecil maka ia tidak akan mensyukuri nikmat-nikmat yang besar”.

Artinya bahwa segala sesuatu harus dimulai dari yang kecil, termasuk diantaranya adalah bersyukur kepada Allah, dengan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang kecil itulah maka pada saat kita mendapatkan nikmat yang besar kita tidak akan lupa untuk mensyukurinya, dan sebaliknya jika untuk bersyukur kepada Allah harus menunggu nikmat yang besar maka pada saat kita menerima nikmat besar tersebut kita akan menganggapnya kecil karena selalu membanding-bandingkannya dengan nikmat orang lain yang lebih besar, sehingga kita lupa tidak mensyukurinya.

Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dan pertolongan Allah SWT. sehingga menjadi hamba-hamba-Nya pandai mensyukuri nikmat-Nya. (BP)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *