Opini  

Dampak Review Food Vlogger pada Bisnis Kuliner: Antara Peluang dan Tantangan

Oleh: Muhammad Faiz Ridho Mahasiswa UBB jurusan Bisnis Digital

Di era digital saat ini, peran media sosial dalam membentuk opini publik semakin signifikan. Salah satu fenomena yang berkembang pesat adalah kehadiran food vlogger, yaitu individu yang mengulas makanan dan tempat makan melalui platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Para food vlogger tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga referensi penting bagi konsumen yang ingin mencoba kuliner baru.

Ulasan yang mereka sampaikan kerap menjadi acuan dalam memilih tempat makan. Dampaknya bisa bersifat positif maupun negatif terhadap citra dan keberlangsungan bisnis kuliner. Jika dikelola dengan baik, ulasan positif dari food vlogger dapat meningkatkan popularitas serta penjualan. Antrean panjang akibat viralnya sebuah makanan setelah diulas oleh vlogger sudah menjadi pemandangan umum. Namun, ulasan negatif juga dapat menyebar dengan cepat dan berdampak buruk pada kepercayaan konsumen serta kerugian finansial. Kasus viral seperti yang dialami oleh Bang Madun menunjukkan bagaimana ulasan vlogger dapat memengaruhi perkembangan UMKM kuliner (Insertlive, 2025). Hal ini sejalan dengan temuan (Wardani & Dr. Jati Waskito SE., 2021) yang menyatakan bahwa ulasan food vlogger berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen.

Food vlogger mempermudah akses informasi kuliner dari berbagai makanan, lokasi, hingga suasana tempat. Menurut (Adams, 2024), 88% konsumen lebih mempercayai ulasan media sosial dibanding rekomendasi langsung, dan 75% pelanggan menggunakan Facebook untuk mencari informasi restoran melalui komentar, foto, dan ulasan pengguna lainnya.

Sebagai bagian dari ekosistem influencer digital, food vlogger kini menjadi sumber utama informasi kuliner. Mereka tidak hanya memberi ulasan, tetapi juga membangun narasi visual yang memengaruhi citra sebuah bisnis. Bagi pelaku UMKM, ulasan ini dapat menjadi peluang untuk memperluas jangkauan pasar. Oleh karena itu, penting bagi para kreator konten untuk menyampaikan ulasan secara objektif dan bertanggung jawab.

Dampak Positif Review Food Vlogger

  1. Peningkatan Eksposur dan Popularitas
    Ulasan positif dan menarik mampu memperkenalkan bisnis kuliner kepada audiens yang lebih luas. Contohnya, warung makan ‘Warung SS’ di Yogyakarta mengalami lonjakan pengunjung setelah mendapatkan ulasan dari Nex Carlos, yang menyoroti keautentikan masakan Jawanya (Nex Carlos, 2021).
  2. Peningkatan Kepercayaan Konsumen
    Penonton cenderung mempercayai rekomendasi dari vlogger favorit. Ulasan yang transparan dapat memperkuat persepsi positif dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk kuliner.
  3. Branding dan Positioning Gratis
    Konten dari vlogger yang dikemas menarik dapat menjadi sarana promosi tanpa biaya iklan. (Syarifuddin, 2022)menyebutkan bahwa strategi ini efektif dalam menekan biaya promosi dan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

Dampak Negatif Review Food Vlogger

  1. Review negatif yang Viral
    Kritik dari food vlogger terkenal dapat menyebar luas dan merusak reputasi bisnis, terutama jika kontennya viral.
  2. Ketergantungan pada Influencer
    Beberapa pelaku usaha menjadi terlalu bergantung pada ulasan influencer dan melupakan peningkatan kualitas produk dan layanan.
  3. Manipulasi Citra
    Review yang terlalu positif karena ada hubungan sponsor bisa menciptakan ekspektasi yang berlebihan dan mengecewakan konsumen jika realitas tidak sesuai.

Strategi Mengelola Dampak Review Food Vlogger

– Menjaga kualitas produk dan layanan secara konsisten. Review hanyalah awal; kepuasan    pelanggan tetap menjadi kunci.

– Membangun hubungan profesional dengan food vlogger, seperti mengundang mereka dalam acara soft opening, namun tetap menjaga independensi ulasan.

– Tanggap terhadap kritik dengan terbuka dan memperbaiki kekurangan. Respons yang bijak dapat memperbaiki persepsi publik.

Secara keseluruhan, ulasan food vlogger merupakan bagian dari strategi pemasaran digital yang lebih luas. Fokus utama tetap harus pada kualitas produk, layanan, dan strategi digital yang berkelanjutan. Kemampuan dalam merespons kritik dan menghadapi lonjakan pengunjung juga merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Referensi

Adams, A. (2024, Juli 22). Statistik media sosial restoran: Fakta dan tren [2025]. https://jobera.com/restaurant-social-media-statistics/

Insertlive. (2025). Restoran tutup setelah review food vlogger viral. https://www.cnnindonesia.com

Kompas.com. (2022). Dampak positif review kuliner di TikTok untuk UMKM. https://www.kompas.com

Nex Carlos. (2021). Makan pedes di Warung SS Jogja – Sambal gila banyak banget! [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/c/NexCarlos

Syarifuddin, M. I. (2022). Strategi pemasaran bisnis menggunakan influencer pada media sosial Instagram UMKM Sweetdrips.id (Ditinjau dari teori AIDAS) [Tesis Sarjana, Universitas Internasional Semen Indonesia]. https://repository.uisi.ac.id/3658/

Wardani, E. K., & Waskito, J. (2021). Pengaruh konten food vlogger dan peran media sosial terhadap minat beli pada usaha kuliner (Studi pada Warung Makan Mbok Cimplek Jatipuro) [Skripsi Sarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta]. https://doi.org/10/LAMPIRAN.pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *