Oleh : Rusmin Sopian
Bekaespedia.com _ Kebermunculan buku-buku dari penulis muda Toboali khususnya dan Bangka Selatan secara umum, bukankah lahir secara ujug-ujug dan bukan pula lahir secara tiba-tiba. Proses panjang terlalui, jalan berliku terlewati serta tantangan menghadang.
Dan bagi para penulis buku dari Negeri Junjung Behaoh, semua itu adalah nutrisi yang menyehatkan.
Buku “DISLEKSIA” karya siswi SMPN 2 Tukak Sadai Musdalifah yang diterbitkan tahun 2016/2017 itu, seolah menjadi titik kebangkitan dunia buku dari penulis muda Bangka Selatan.
Tak tanggung-tanggung penulis buku kasta nasional Gola Gong (sekarang Duta Baca Indonesia) ikut memberikan kata pengantar dan turut hadir untuk membedah buku karya siswi SMPN 2 Tukak Sadai itu di Balai Daerah Bangka Selatan.
Buku ini lahir tak lepas dari kontribusi besar Kepala Sekolah SMPN 2 Tukak Sadai era itu, Asril S.Pd, yang kini memimpin SMPN 2 Toboali.
Peranan aparatur sipil negara Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Basel era itu Ardiansyah tak dapat dipandang sebelah mata.
Semua saling berkontribusi dalam panggung kegiatan dengan semangat gotong royong sebagaimana makna Junjung Behaoh itu sendiri.
Tahun 2021, dunia literasi Bangka Selatan kembali menggeliat usai tertidur sejenak dan mimpi buku dari Negeri Junjung Behaoh kembali lahir dan menggeliat.
Buku kamus ” Bahasa daerah kite, Daerah Bangka Selatan” yang disusun 19 Pengurus Daerah GPMB Bangka Selatan, seolah menjadi tonggak awal menggeliatnya kembali penerbitan buku karya anak bangsa dari Bangka Selatan.
Beragam buku dari elemen pembangunan daerah, mulai karya siswa Sekolah Dasar (SD) hingga para Tenaga pendidik dan kependidikan Bangka Selatan menghiasi wajah buku perpustakaan nasional dan daerah.
Tak terkecuali buku kumpulan cerpen Kupu-kupu Mimpi karya delapan belas siswa-siswi SMPN 2 Toboali Bangka Selatan yang diterbitkan Galuh Patria Jogjakarta.
Tahun 2023 ini tercatat tiga buku karya anak Bangka Selatan diluncurkan ke publik.
Kumpulan cerpen siswi SMAN 1 Airgegas Khoiriah Aprizah Ayah, Aku Rindu, buku karya sejarawan Babel Ahmad Elvian tentang pejuang Batin Tikal dari Desa Gudang serta buku karya Kepada Sekolah SMPN 1 Tukak Sadai Ponco Hardiyanto, MPd yang berjudul Adversity Quotient Profesionalitas dan Karakteristik Guru serta Iklim Kerja Sekolah
Terbitan Kanaka Media tahun 2023 ini.
Sebelumnya Pamong budaya Basel Dwiki Dhaswara menerbitkan buku yang berjudul Jejak dari Pesisir Selatan dan Bukit Durian tahun 2022 terbitan Guepediacom.
Sementara Buku Warisan Budaya Takbenda karya pamong budaya Dwiki Dhaswara dan Sumardoni diterbitkan tahun 2022.
Pada sisi lain, beberapa nama penulis buku dari Toboali Bangka Selatan yang telah melahirkan karya buku adalah guru penggerak Agustian Deny Ardiansyah dengan enam buku.
Sedangkan seorang guru sekolah di SDN 3 Pulau Besar Susilawati telah menerbitkan sekitar 25 buku bersama penulis lainnya.
Sebuah karya yang amat membanggakan dari Negeri Junjung Behaoh ini dan patut diberikan apresiasi yang istimewa untuk mereka, para penulis buku dari daerah Bangka Selatan.
Dan yang amat membanggakan penulis muda Bangka Selatan kini bertebaran dari Sebagin hingga Pulau Pongok .
Diantaranya adalah penulis muda yang bernama Ajie Teguh Nurseha. Selain nama penulis buku Dian Chandra serta beberapa nama penulis muda lainnya yang aktif menulis di media massa seperti Angga dan Abril.
Lewat buku, elemen pembangunan daerah ini terus mengeskalasi nama daerah ke panggung nasional.
Melalui karya literasi, penulis buku daerah ini siap berdaya saing dan sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia. Dari Miangas hingga Pulau Rote.
Dan yang amat menggembirakan tahun ini akan lahir buku dari klas inkubator dari Bangka Selatan berkerja sama dengan Perpustakaan Nasional.
Tak ada alasan untuk tidak menulis dan melahirkan buku untuk menjadi bagian penting dari kebermajuan daerah ini.
Nukleusnya, bersegeralah untuk menulis dan membukukan karya kita dalam bentuk buku.
Selamat Hari Buku Nasional tahun 2023.
Toboali, 17 Mei 2023