GPMB dan Dinas Perpustakaan Daerah Basel Gelar Gebyar literasi

Suasana rapat kegiatan Gebyar literasi di ruang pertemuan kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah.

Oleh : Rusmin Sopian

TOBOALI_bekaespedia.com_Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Bangka Selatan dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah akan menggelar gebyar literasi .

Kegiatan bertema Literasi Membangun Negeri ini akan digelar selama 2 hari dari tanggal 24 hingga 25 Februari di Balai Wisata Toboali Bangka Selatan.
Demikian hasil pertemuan Pengurus Daerah GPMB Bangka Selatan di ruang pertemuan kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Senin (13/2).
Ikut hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sumadi, MPd dan Ketua PWI Bangka Selatan Dedy Irawan.

Gebyar literasi Basel ini akan menampilkan karya-karya literasi dari warga Bangka Selatan dari berbagai jenjang.

Selain itu dalam kegiatan Gebyar literasi ini akan diadakan kegiatan bedah buku Batin Tikal karya sejarawan Babel Ahmad Elvian pada tanggal 25 Februari.
Batin Tikal adalah pejuang dari Desa Gudang Kecamatan Simpang Rimba yang banyak membantu perjuangan Depati Amir melawan penjajah Belanda.

Dua pendekar literasi Bangka Selatan Dwikki Dhaswara dan Agustian Deny Ardiansyah didaulat sebagai Ketua dan Sekretaris Gebyar literasi Basel.

Sementara pada malam hari akan diadakan pembacaan puisi oleh para pemuisi Toboali dan dari para siswa Bangka Selatan.

Kepala dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Selatan Sumadi, MP.d berharap gebyar literasi Basel dengan tema Literasi membangun Negeri ini akan meningkatkan minat baca dan berliterasi di kalangan masyarakat.
” Saat ini setiap bulan selalu ada buku yang dilahirkan penulis daerah ini. Apakah dari kalangan warga, siswa dan para guru. Ini sesuatu yang amat hebat,” ungkapnya.

Gebyar literasi Basel ini membuktikan kepada publik bahwa karya literasi dari Bangka Selatan sudah membumi dan menjadi bagian dari kebermajuan daerah Negeri Junjung Behaoh ini.

Melalui karya literasi warga Bangka Selatan, daerah ini makin dikenal dan mengenalkan diri untuk mensejajarkan diri dengan daerah lainnya di Indonesia.

Bagaimana pun buku dan beragam produk karya literasi menggambarkan kebermajuan dan peradaban suatu bangsa. (DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *