Penulis : Meilanto (Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah)
Toponim Desa Kulur Ilir
Asal mula desa ini terkait dengan keberadaan beberapa aliran sungai yang semuanya bermuara ke laut yang berasal dari Desa Belimbing. Cerita desa ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan Desa Kulur. Berdasarkan cerita yang berkembang asal muasal daerah ini ketika pada zaman kolonial Belanda, banyak nenek moyang mereka yang berkebun di daerah Kulur karena dianggap memiliki struktur tanah yang sangat subur sehingga sangat cocok untuk berbagai komoditas perkebunan bagi masyarakat.
Lintang Kulur menjadi salah satu sebutan yang melekat pada waktu pertama kali daratan di desa ini mulai ditanami dengan beragama cocok tanam, seperti lada dan karet (Ibrahim, 2013:130-131).
Secara administrasi, Desa Kulur Ilir merupakan daerah pemekaran dari Desa Kulur pada tahun 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah nomor 32 Tahun 2006 tentang pembentukan 16 (enam belas) desa dan 6 (enam) kelurahan di Kabupaten Bangka Tengah. Dalam pasal 6 ayat (4), batas wilayah Desa Kulur Ilir adalah sebagai berikut:
a. sebelah utara berbatasan dengan laut Cina Selatan;
b. sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Kulur Ilir di titik koordinat X:0.662.660 , Y:9.719.390;
c. sebelah timur berbatasan dengan Air Lubang Desa trubus di titik koordinat X:0.665.575, dan Y:9.710.888; dan
d. sebelah barat berbatsan dengan Kelurahan Padang Mulia di titik koordinat X:0.662.612, Y:9.722.620.
Topografi Desa Kulur Ilir
Mencermati peta topografi Desa Kulur Ilir, pemukiman penduduk Kulur masih sangat sedikit dan tertulis Koeloer (warna hijau). Bisa jadi pemukiman ini menjadi cikal bakal desa Kulur yang warganya pindah ke arah arah jalan untuk lebih mudah akses dengan warga lainnya.
Pemukiman tersebut sangat dekat dengan Regelmetig aangeledge pepertuinen (kebun lada) dengan akses jalan paardenpad (jalur kuda) dan voetpad (jalan setapak). Pemukiman tersebut sangat dekat dengan S. Koeloer yang berada di sisi timur. Selebihnya kreupelhout (tumbuhan bawah/ padang rumput), bosch (hutan/ semak-semak), dan rubber (karet).