Tabur Bunga
Karya: Mamuk SMPA
Kulihat rekah mawar melati berguguran di musim penghujan
Menarikan lalu-lalang kenangan
Diiringi tembang-tembang pergerakan
Dalam kegembiraan maupun kesedihan
Sama saja
Dibingkai penuh keakraban semesta
Kini bebas lepas tanpa beban
Yang bergelayut penuh pertandingan
Dalam menjaga keseimbangan lahir dan batin
Nologaten, 071223 20.09.
Semoga Putiba ( Puisi Tiga Bait ) ini mampu mengantarkan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian beliau ke kampung halaman yang sesungguhnya.
Unik
Untuk apa kita menyiksa diri
Mempertahankan ego kita
Pikiran kita
Perasaan dan memori masing-masing
Mengapa tidak saling mengalah
Saling melengkapi
Mengerti akan kekurangan masing-masing
Maupun kelebihannya setiap individu
Itulah mengapa manusia diciptakan bersuku-suku, ras dan warna kulit
Masing-masing unik pada tempatnya
Untuk bersatu dalam keberagaman
Menjadi kekuatan dahsyat menggetarkan
Nologaten 21072023 06.45
Aksimu
Semerbak harum jemarimu menembus waktu
Dalam irama kehidupan penuh warna
Dibingkai pelangi kesederhanaan lagu-lagu karyamu tiada henti
Nologaten, 071223 20.35
Putibar ( puisi tiga baris ) untuk beliau Romo Harisoyo Suminarso…
Langit
Langit-langit kamar itu
Kamarku dan kamarmu
Berwarna telaga panca warna
Bara api, kuning durian, hijau lumut
Biru lautan teduh dan ungu kesadaran
Dirimu diriku
Saling bergandengan bersanding bersandar penuh kemesraan
Dalam kesadaran murni dan keikhlasan penerimaan
Tanpa persaingan
Tanpa perselisihan
Tanpa perselingkuhan
Bersambung penuh inspirasi
Bersanding tanpa cela
Berkelindan menyertai mentari memancarkan cahyanya
Menghangatkan impian bersama
Menghilangkan resah dan gelisah
Menumbuhkan cinta kasih dan cita
Membangun budaya bermanfaat bermartabat
Memercik cahaya nurani
Menuntaskan, memenuhi, menjalani janji suci
Jogja, 22102024. 00.54.