Peserta Bimtek Kepenulisan Bukan Sekadar Duduk dan Diskusi Biasa

Oleh: Indra Pirmana (Pendidik di SMP Negeri 5 Payung dan Anggota GPMB Bangka Selatan)

Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal adalah suatu bentuk kegiatan pelatihan atau pendampingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan para peserta mengenai nilai-nilai budaya dan pelestarian warisan budaya, serta strategi pengembangan kebudayaan di tengah masyarakat.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlangsung dua hari yaitu 27 s.d. 28 Mei 2025 dan menghadirkan sejumlah narasumber hebat dibidangnya. Kegiatan hari pertama yang berlangsung di Ruang Gedung Layanan Perpustakaan (GLP) Provinsi Babel, diikuti 60 peserta, terdiri dari pegiat literasi, guru, lembaga adat melayu, taman baca masyarakat, jurnalis, dan elemen masyarakat lainnya.

Hari kedua peserta langsung diajak turun ke lapangan dengan daerah sasaran Lembaga Adat Mapor Dusun Aik Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Kegiatan selama dua hari ini membawa dampak positif bagi peserta, artinya peserta tidak hanya duduk dan diskusi biasa. Tetapi, seluruh peserta baik hari pertama dan kedua selama kegiatan sangat antusias apalagi di hari kedua bisa berdiskusi secara langsung tentang adat budaya derah yang dikunjungi baik dengan narasumber dan sesama peserta lainnya.

Manfaat Bimtek Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal bagi Peserta:

1. Meningkatkan Pengetahuan tentang Budaya

Peserta memperoleh pengetahuan tambahan yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang dalam mengembangkan kualitas kepenulisan berbasis budaya lokal. Misalnya peserta bisa lebih memahami mengenai sejarah yang ada di daerah khususnya Lembaga Adat Mapor Dusun Aik Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka dan umumnya yang ada di Indonesia.

2. Peserta Peduli terhadap Pelestarian Budaya

Peserta memahami betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya yang ada di daerahnya, baik budaya asli daerah maupun nasional agar tidak hilang oleh perkembangan zaman.

3. Menambah Keterampilan Teknik dalam Menulis

Peserta dilatih berbagai keterampilan teknik, seperti cara mendokumentasikan budaya, menulis yang baik dan cara memanfaatkan teknologi untuk pelestarian budaya.

4. Beradaptasi dengan Tantangan Zaman

Membantu peserta memahami cara memadukan budaya tradisional dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan media sosial, dalam promosi budaya.

5. Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Budaya

Dengan memahami dan menumbuhkan rasa cinta budaya sendiri, peserta akan lebih semangat untuk melestarikan dan memperkenalkannya kepada generasi berikutnya.

6. Menghasilkan Karya Tulis yang Berkualitas

Peserta bisa menciptakan karya tulis yang memenuhi standar dalam menggunakan bahasa yang tepat dan struktur yang jelas dalam penulisannya.

 

Dengan adanya kegiatan ini peserta bimtek dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menyebarkan nilai-nilai kebudayaan di tengah masyarakat dan bisa menjadi penggerak komunitas demi kemajuan budaya yang ada didaerahnya masing-masing. Bimtek Budaya memberikan berbagai manfaat yang luar biasa, khususnya bagi individu yang terlibat langsung dalam pelestarian budaya di masyarakat. Khusunya melalui kepenulisan, kita dapat mengabadikan cerita, tentang nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Melalui bimtek kepenulisan budaya lokal banyak memberikan manfaat yang signifikan khusunya dalam upaya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya daerah budaya lokal Bangka Belitung khusunya yang dapat dijadikan bahan tulisan, seperti cerita rakyat dan umumnya yang ada di Indonesia. Selain itu, peserta tidak hanya memperoleh bekal tentang keterampilan menulis yang baik dan benar sesuai EYD, tetapi juga memahami cara merekam, mendokumentasikan, dan menyampaikan nilai-nilai budaya lokal secara efektif dan sistematis baik melalui lisan atau pun tulisan. Kegiatan ini memperkuat peran individu sebagai agen pelestari budaya melalui karya tulis yang dapat diwariskan lintas generasi secara turun-temurun. Apalagi semua karya tulis yang disusun oleh para pegiat literasi dapat dibukukan dan di arsipkan diseluruh perpustakaan yang ada di daerahnya masing-masing baik di perpustakaan sekolah, desa, taman baca masyarakat dan yang lainnya. Upaya ini merupakan sebagai langkah utama untuk peningkatan peran serta perpustakaan dalam budaya baca dan literasi khususnya dibidang budaya lokal. (BP)*

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *