MATAHARI
Menatap matahari
Ku menatap sang mentari pagi
Menatap mataharimu
Matahari kita semua
Penduduk bumi
Bumi yang satu
Matahari yang satu
Adakah matahari di matamu
Aku selalu berharap begitu
Dan rembulan ada dalam pikiranmu
Kartika pun selalu membersamai mimpi-mimpi
Untuk disemai
Dipupuk dan
Dirawat
Agar mimpi
Meski tersembunyi
Agar suatu saat membuatmu tersenyum bahagia
Selamanya untukmu
Selalu
“Mawar Merah Yang Terluka, ”
Terluka sangat dalam
Dalam sekali
Hingga palung-palung jantung
Timbul dan terbuka menjadi
Bilik-bilik tersembunyi
Gubuk Atmajan, 16022025 09.16
Pinisi
Ku bentangkan layar kehidupan
Bersamamu
Bersamanya
Mengarungi ombak dan badai menyebrangi
Selat Sunda
Menujumu
Hingga lautan tenang
Saat purnama menawarkan ketenangan kehidupan
Dan karang tajam t’lah berbisik
Di depan sana
Kan kau temui Bagindo Kilir bersemayam
Menunggu
Gambiran, 16022025 12.12
Hempasan Musim Barat
Hempasan musim Barat menerpa tubuh renta jaman
Hingga terduduk tak berdaya di mulut buaya berkepala dua
Di ujung waktu tak bersisa
Sementara wajah pongah investor tertawa lepas
Merasa menang dan terpuaskan dengan kebijakan pemerintah terbaru_-+$
Aku pun termangu di persimpangan jalan
Jalan karya dan bekerja
Laku dan ngelmu
Aku tetep memilih jalanku dengan tegas teguh dan tawaduk
Antara Gejlik-Paseban, 15_16022025 15.21.*