Opini  

Tersenyumlah dan Maafkanlah

 

 

*Oleh H. Johan Muhammad Nasir, M.Pd*

Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Kubah Timah Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung

Setelah terluka, pohon tidak pernah menunggu permintaan maaf dari parang yang telah melukainya, ia tetap tumbuh dengan perihnya luka.

Ia sadar saat ia tumbuh besar, lukanya akan mengering dan tertutup dengan sendirinya.

Belajar dari pohon, tidak ada untungnya menunggu kata maaf, justru beruntunglah jika kita menjadi seorang pemaaf.

Sakit hati dan dendam yang disimpan, hanya akan membuat kita sakit, melepaskannya dengan maaf akan menjadikan kita lebih tenang, dan biarkan Allah yang memberikan hadiah terindah untuk kita.

Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Tidak ada perbandingan antara matahari dan bulan. Mereka bersinar saat waktunya tiba

Apa pun passion-mu, tetap lakukan. Jangan buang waktu mengejar kesuksesan atau membandingkan dirimu dengan orang lain. Setiap bunga mekar dengan kecepatan yang berbeda

Dalam hidup, kita akan menyadari peran setiap orang yang kita temui:

Ada yang akan mengangkatmu menuju kesuksesan.
Ada yang akan setia mencintaimu sampai kapanpun.
Ada yang ikut bahagia dengan keberuntungan yang kerap menghampiri hidupmu.
Ada yang akan mengujimu.
Ada yang akan memanfaatkanmu.
Ada yang mengkhianatimu.
Ada yang akan membuatmu frustasi.
Ada yang dengki dengan posisimu sekarang.
Ada pula yang akan memberimu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan seumur hidupmu.

Yang paling penting di antara mereka adalah orang-orang yang berperan mengeluarkan sisi terbaik dari dirimu.

Hidup ini terlalu singkat. Tersenyumlah dan maafkanlah orang-orang yang berbuat salah padamu. Surga butuh hati yang sehat dan terpelihara.

*Sabtu, 08 Juni 2024 / 01 Dzulhijjah 1445 H, di Masjid Nurul Hidayah Air Itam*

Exit mobile version