“War Takjil” Wujud Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama

Oleh : Rudiyanto S.Pd.,Gr

Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan No HP / WA : 085368920586

 

Ramadan tahun ini sedikit berbeda dengan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Fenomena-fenomena unik bermunculan baik viral melalui media sosial maupun sering kita jumpai di lingkungan masyarakat sekitar. Salah satu fenomena unik yang kemudian muncul pada saat Ramadan tahun ini adalah dikenal dengan istilah “War Takjil”. Arif Fahrudin selaku Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah dan ukhuwah menyatakan bahwa fenomena ini sangat positif sekali dimana nilai-nilai toleransi antar pemeluk agama akan semakin meningkat dan memberikan rahmat kebaikan untuk semua pemeluk agama.

Menurut hemat penulis, fenomena war takjil adalah fenomena dimana lapisan masyarakat lintas agama baik muslim maupun non muslim saling berbondong-bondong untuk berburu takjil. Bahkan mereka rela antri lama dan berdesak-desakan untuk mendapatkan takjil yang dimulai dari jam 2 maupun jam 3 sore. Tidak sedikit bahkan mereka yang terlambat atau terlalu sore berburu takjil akan kehabisan. Hal ini tentu adalah fenomena yang sangat positif sekali dan merupakan wujud toleransi antar sesama pemeluk agama dan berdampak pada kebaikan.

Sebagai umat muslim kita diajarkan antara lain untuk senantiasa menjaga ukhuwah (persaudaraan) serta berlomba-lomba dalam kebaikan. Oleh karena itu fenomena war takjil ini dapat kita jadikan sebagai momentum untuk menebar benih-benih kebaikan.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana dampak positif dari fenomena war takjil?

Menurut hemat penulis, ada beberapa dampak positif dari fenomena war takjil, antara lain adalah sebagai berikut:

Sebagai wujud toleransi dan kebersamaan

Fenomena war takjil ini berdampak baik pada nilai-nilai toleransi dan kebersamaan antar pemeluk agama. Viral di media sosial bahkan sering kita jumpai di lingkungan masyarakat kita bahwa masyarakat lintas agama saling berburu takjil tanpa memandang dan mempermasalahkan latar belakang agamanya. Mereka pun rela datang lebih awal dan berdesak-desakan ke tempat penjual takjil. Bahkan tidak sedikit bahwa penjual takjil adalah notabenenya non muslim

Menjaga harmoni hidup rukun atar sesama

Melalui fenomena war takjil ini, masyarakat antar pemeluk agama akan senantiasa berada dalam nilai-nilai keharmonisan serta hidup rukun berdampingan antar sesama. Sehingga isu-isu SARA akan dapat diminimalisir dan dihindari

Membantu meningkatkan ekonomi sosial masyarakat

Fenomena berburu takjil ini berdampak pada ekonomi sosial masyarakat dan dapat membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Di beberapa tempat bahkan kalangan mampu sengaja memborong seluruh jualan takjil penjual takjil. Dengan demikian, para pedagang atau UMKM akan terbantu dan dapat meningkatkan ekonomi nya melalui fenomena war takjil ini

Menciptakan perdamaian

Baik melalui media sosial maupun di lingkungan masyarakat, sering kita jumpai bahwa kalangan antar pemeluk agama saling melontarkan candaan yang menggelitik terkait dengan fenomena war takjil. Selain itu bahkan kalangan antar agama kemudian saling berbagi takjil untuk orang-orang yang membutuhkan seperti pemulung, pencari nafkah di jalanan, fakir miskin, anak yatim dan lain sebagainya tanpa memandang latar belakang agama orang tersebut. Hal ini dapat menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup. Sehingga kehidupan akan semakin tenang dan jauh dari konflik-konflik bahkan perpecahan.

Pada akhirnya, mari kita sebagai umat manusia saling mengedepankan wujud nilai-nilai toleransi dan kebersamaan demi untuk mencapai kebaikan-kebaikan serta hidup yang damai. Dengan hidup gotong-royong dan saling membantu maka bangsa Indonesia yang majemuk ini akan terjauhkan dari konflik dan perpecahan. Fenomena war takjil adalah wujud nyata di tengah-tengah masyarakat kita untuk saling bertoleransi dan menjaga kebersamaan. Oleh sebab itu hendaknya kita saling berlomba-lomba dalam kebaikan serta saling mengingatkan dalam kebaikan.(BP)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *