48 Jam Bersama Pegiat Literasi Serumpun Sebalai

Oleh: Iyek Aghnia (Penulis yang tinggal di Toboali)

 

Bekaespedia.com. Matahari mulai menaiki langit, saat penulis tiba di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (27/5) yang lalu.

Terlihat beberapa orang sudah berada dalam Gedung Layanan Perpustakaan itu. Ada Rudyanto, penulis kolom produktif dari Payung Bangka Selatan. Ada Indra Pirmana, guru penulis dari Payung pula. Ada Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bangka Selatan Galih dan novelis asal Toboali, Toni Pratama.

Penulis bertemu pula dengan pegiat literasi dari Desa Kemuje Bangka. Suparman Akai.

Dan tentunya bersua dengan Faturrahman yang merupakan pimpinan kegiatan Bimbingan Tehnis kepenulisan cerita rakyat dan para pegiat literasi Negeri Serumpun Sebalai lainnya.

Mantan Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yan Megawandi menjadi narasumber pertama yang memberikan materi dalam Bimbingan Tehnis (Bimtek) Kepenulisan cerita rakyat yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penyajian materi yang menarik, membuat sesion ini terasa pendek. Tak terasa 2 jam telah berlalu.

Ketua AJI Pangkalpinang Hendra menjadi pemateri berikutnya. Seperti pemateri awal, waktu mengharuskan sesion ini berakhir.

Yoga dari Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menutup bimtek kepenulisan cerita rakyat pada hari pertama.

Para peserta khususnya yang berasal dari luar Kota Pangkalpinang menuju tempat penginapan di kawasan BPMP yang berada di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Yang menarik dari kegiatan bimtek ini, dua penulis dari Bangka Selatan yakni novelis Toni Pratama dan Ahmad Gusairi menyumbangkan buku karya mereka kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Belitung.

Tak terkecuali pemateri bimtek Yan Megawandi yang ikut menyumbangkan buku untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bangka Belitung.

Penulis buku Ahmad Gusairi dari Toboali Bangka Selatan memberikan buku karyanya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Rabu (28/5) pagi, para peserta bimtek kepenulisan cerita rakyat menuju Kampung Adat Gebong Memarong Aik Abik, Bangka.

Dua jam perjalanan, bus yang membawa kami, peserta bimtek kepenulisan cerita rakyat tiba di Kampung Adat Gebong Memarong.

Di Kampung Adat Gebong Memarong, peserta mendapatkan pengetahuan tentang menulis cerita rakyat dari sejarawan Datuk Akhmad Elvian.

Kegiatan bimbingan tehnis kepenulisan cerita rakyat yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi ruang bagi para pegiat literasi dan penulis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menjadikan cerita rakyat sebagai bagian dari proses kreatif menulis dari penulis yang bertebaran di daerah Serumpun Sebalai ini.

Banyak kisah cerita rakyat yang layak ditulis sebagai bagian dari kearifan lokal daerah ini. Apalagi daerah kita ini dikenal sebagai lumbung budaya yang memiliki beragam cerita rakyat yang penuh muatan pesan moral yang istimewa dan bernutrisi tinggi.

Literasi budaya adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dan ini menjadi tanggung jawab kita semua yang berkehidupan di negara ini khususnya yang berkehidupan di Negeri Serumpun Sebalai untuk menjaga, merawat dan melestarikannya.

Kita yang berkehidupan di daerah ini sudah sepantasnya menjadi pioner pelestari budaya kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi. (BP)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *