Sastra  

Beraksi Di “Berkelana 1” (Bag : 2)

Aswandi As'an

Oleh : Aswandi As’an

Kabar tentang “Rhoma Irama Berkelana” di kampung itu sudah tersiar luas. Hampir setiap hari warga membicarakannya. Bukan hanya karena film-film Rhoma Irama sebelumnya, tetapi lagu-lagu yang menjadi soundtrack film itu sudah duluan sampai ke kampung itu melalui kaset yang diputar hampir setiap hari di rumah yang punya tape recorder.

Maka begitu tersiar kabar filmnya akan diputar warga sudah buat persiapan untuk bisa menontonnya. Tak terkecuali anak-anak kampung yang mulai main kucing-kucingan dengan Mang Dulamid, penjaga keamanan Panggong itu.
Anak-anak yang sering tertangkap adalah anak-anak yang sudah besar menjelang remaja karena mereka perlu lubang yang lebih besar untuk bisa masuk.

Kalau tertangkap mereka akan dikurung sampai film selesai di pos penjaga yang juga sekaligus tempat tinggal Mang Dulamid. Sedangkan anak-anak yang berbadan kecil lebih mudah menyelinap dan masuk melalui lobang sempit. Wan dan “genk” nya memiliki badan yang kecil yang membuat aksi mereka nonton gratis selalu berhasil.

Jum’at sore masuk waktu Ashar, Wan dan tiga temannya, Didi, Tanodi dan Romli berjalan beriringan melintas di pertigaan ujung kampung, melewati rumah Mang Dulamid yang berada di sisi jalan masuk menuju Panggong. Mereka sengaja berjalan di depan rumah Mang Dulamid untuk memastikan apakah Kepala Kemananan Panggong itu ada di rumah atau tidak.

Jika pintu rumahnya terbuka berarti Mang Dulamid tidak kemana-mana, dan bila tertutup artinya dia sedang pergi. Mang Dulamid tinggal sendirian di rumah itu dan tak banyak yang tahu tentang asal asulnya. Wajahnya yang bopeng dengan bekas luka di pipi sebelah kiri membuat penampilannya kelihatan sangar.

Rambut sebahu dengan jenggot dan kumis dibiarkan tumbuh semaunya, menambah kesan tak ramah laki-laki separoh baya itu.
“Kita lewat sini saja!.” Wan mengajak teman-temannya untuk menerobos semak-semak di belakang rumah Mang Dulamid menuju ke panggong. “rumahnya tertutup, berarti orangnya sedang pergi,”. (Bersambung)

Exit mobile version