Oleh Rusmin Sopian
Tahun 1999, saat memulai melakoni pekerjaan sebagai jurnalis disalah satu media lokal Bangka Belitung, penulis menarasikan ulang cerita tentang pejuang Bangka Belitung, Depati Bahrin , yang bersumber dari buku karya AA. Bakar.
Tulisan itu dimuat di majalah internal PT. Timah Stania dengan judul Depati Bahrin Pejuang Bangka.
Tahun 2000, ketika media massa lokal mulai tumbuh di daerah ini, tulisan tentang sejarah dan budaya daerah Bangka Belitung yang telah berstatus sebagai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkembang biak dengan baik.
Dan salah satu kontributor utama penulis sejarah dan budaya Negeri Serumpun Sebalai ini adalah Akhmad Elvian.
Lewat tulisan Datuk Akhmad Elvian di media massa lokal, terbuka lebar sejarah dan budaya negeri ini ke seluruh pelosok negeri ini. Mulai dipahami warga dan publik.
Bukan hanya lewat tulisan di media massa saja, buku tentang sejarah dan budaya daerah ini dibukukan peraih anugerah dari Kemendikbud ini.
Puluhan buku tentang sejarah dan budaya daerah ini dilahirkan mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Toboali ini.
Sebagai putra kelahiran Toboali, penulis sungguh berterima kasih kepada Dato’ Akhmad Elvian yang dengan kerja keras dan kerja cerdasnya mampu menemukan kelahiran tempat saya dilahirkan, Toboali.
Sebagai warga daerah Kabupaten Bangka Selatan, penulis bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk Dato’ Akhmad Elvian yang telah melahirkan sebuah buku untuk Negeri Junjung Behaoh yakni buku tentang Batin Tikal, pejuang dari Kampung Gudang Simpang Rimba Bangka Selatan.
Bagi warga Bangka Belitung, mengutip narasi sejarawan Babel Ali Usman, Dato’ Akhmad Elvian adalah kamus berjalan tentang budaya dan sejarah negeri Kepulauan Bangka Belitung.
Selain aktif sebagai narasumber sejarah dan kebudayaan Bangka Belitung, beliau “kawah” membina dan menjalin silaturahmi ke kampung-kampung, tanpa anggaran APBD.
Pengetahuan penerima anugerah kebudayaan pelestari aset sejarah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional ini sungguh luas. Seluas kepulauan Bangka Belitung.
Dato’ Akhmad Elvian juga menerima penghargaan Darjah Pangeran Mahkota Palembang (DPMP) dari Kesultanan Palembang atas kepedulian pelestarian kebudayaan Melayu di Negeri Serumpun Sebalai ini.
Keilmuannya tentang budaya dan sejarah negeri Serumpun Sebalai ini sungguh luas. Sekelas para sejarawan Indonesia seperti Anhar Gonggong, Asvi Marwan, yang juga merupakan aparatur sipil negara di tempat mereka bertugas.
Kita sebagai warga daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sungguh bangga dengan kwalitas keilmuan Dato’ Akhmad Elvian tentang budaya dan sejarah negeri ini.
Dan negeri ini sungguh beruntung memiliki seorang sejarawan yang berpengetahuan tinggi tentang budaya dan sejarah negeri Serumpun Sebalai.
Selalu sehat untuk Dato’ Akhmad Elvian. Salam hormat dari kami, warga daerah ini.
Teruslah menulis tentang budaya dan sejarah negeri ini untuk anak cucu kita.
Dan teruslah menebar budaya dan sejarah Bangka Belitung kepada publik luas yang memang terkenal dengan budaya dan sejarahnya yang hebat.
Toboali, 20 Desember 2023