Oleh : Meilanto (Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah)
Toponim Desa Lubuk Besar
Desa Lubuk Besar merupakan desa pusat dari Kecamatan Lubuk Besar. Desa Lubuk Besar merupakan desa induk sbelum akhirnya dimekarkan menjadi tiga desa. Awal mula Desa Lubuk Besar yaitu sejak zaman belanda, seta berdatangannya etnis Cina untuk melakukan penambangan timah di kawasan ini. Lubuk Besar sendiri bermakna sebagai tempat yang terapat banyak lobang (kolong) yang dalam serta berukuran besar. Inilah cikal bakal nama desa yang diambil dari sebutan nama Lubuk Besar, karena sejak dulu terkenal sebagai salah satu daerah penambangan timah. bahkan di desa ini dulunya pernah ditemukan balok timah di kawasan Melingai Desa Lubuk Besar.
Lubuk Besar Dalam Peta
Memperhatikan peta tahun 1934 dengan seri D D 30,46, Lubuk Besar ditulis Loeboekbesar. Pemukiman penduduk belum terlihat sama sekali. Hanya saja menarik untuk dicermati bahwa jalan lurus dari jembatan (kanan ada persimpangan Jalan Baru SD 3) sampai ke persimpangan Jalan Raya KA Simpang Lubuk Besar, di sebelah kanan jalan raya terdapat ingraving (rel lokomotif). Jalan ingraving (rel lokomotif) sangat panjang belok ke kiri ke arah laut (arah utara) melewati tiga doorlaat of duiker in de baan (jembatan plat besi) dengan bagian bawahnya terdapat aliran sungai atau air dan ophooging (jalan yang ditembok pada kiri kanan sehingga agak tinggi). Di ujung ingraving terdapat dua buah Bamboe huizen (rumah semi permanen dari bambu). Kemungkinan ini (bamboo huizen) merupakan pabrik pengolahan timah (perhatikan peta/ dalam lingkaran).
Selanjutnya jalan sudah verharde weg (jalan beraspal) sebelum kolong besar. Terdapat tikungan ke kiri dengan jalan diaspal tapi berukuran lebih kecil (niet verharde weg). Di ujung jalan terdapat Bamboe huizen (rumah semi permanen dari bambu) yang sangat besar.
Selanjutnya ingraving lurus dan selebihnya voetpad (jalan setapak) dan sebuah jembatan sebelum ke S. Neroes. Selanjutnya ingraving ke arah kanan sampai bertemu dengan jalan niet erharde weg (jalan berasapal berukuran kecil). Tidak jauh dari perempatan terdapat kolong yang sangat lebar dan panjang.
S. Neroes berada di sisi utara Loeboek Besar dengan stroomrichting (arah aliran) ke laut. Disebelah timur S. Neroes terdapat Bt. Neroes. Disisi utara terdapat S. Rangau yang juga berstroomrichting ke laut. Di sisi timur terdapat A. Sepat yang berhilir di S. Neroes.
Peta Loeboekbesar (D D 30,58) merupakan kelanjutan dari peta sebelumnya (30,46). Ingravin berakhir di A. Loeboekbesar.
Selanjutnya keadaan Lubukbesar bisa diperhatikan dari peta yang berjudul Bakong yang dibuat oleh L.H.Q. Cartographic Company Australian Survey Corps dengan nomor seri D D 33,33 tahun 1946. Dalam peta ini mencakup wilayah yang sangat luas.
Menarik mencermati peta ini terutama pada bagian Lubukbesar. Pada bagian tersebut terlihat jelas Tramway (trem/ rel lokomotif). Tramway terlihat memanjang dari mulai perempatan Loboekbesar ke arah kiri (utara) melewati dua cutting sampai ke bibir pantai. Di bibir pantai tersebut terdapat beberapa buildings (bangunan). Sepertinya bangunan tersebut merupakan perkantoran atau pelabuhan. Selanjutnya terdapat embankment (tanggul) sebelum perempatan (di ujung surfaced Road with Distance Marker/ permukaan jalan dengan tiang pal/ Kilometer),
Tanggul tersebut berada di sebelah kiri (tikungan) dan sebelah kanan (lurus). Di lokasi tersebut terdapat beberap bangunan.
Selanjutnya tramway menuju ke arah timur (ke arah kantor Camat sekarang) dan dan selebihnya jalan footbrigade sampai ke muildier pad (jalan bagal). Selanjutnya jalan tramway ke arah selatan yang sangat panjang. Di dekat tramway terdapat disused tin mine (bekas tambang timah) dan selanjutnya melewati geschikt voor zwaar motor verke (cocok untuk lalu lintas motor yang berat). Di ujung tramway dan sedikit footpath terdapat Telegraaf Kantoor (kode 20).
Kemudian sebelum perempatan terdapat jalan cutting (jalan memotong). Semua Tramway dengan railway (double line)/ rel kereta api/lokomotif ganda.