Anak kera di pukok kemutun.
Pukok kemutun jangan ditebang.
Lewat sastra siswa berpantun.
Untuk harum kan name Habang.
Kuncit dililit kain katun.
Pakai baju model kebaya.
Agik kecit lihai bepantun.
Melestarikan adat budaya.
Adalah Navino siswa kelas 8 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Toboali Bangka Selatan yang menjadi sorotan karena kepiawaian nya dalam menyampaikan kata-kata lewat pantun yang pada pagi Minggu bersama tim guru-guru pembimbing yang dinakhodai oleh Wakasek bidang kurikulum Bapak Budi siswoyo untuk membuat sebuah video berdurasi singkat dengan menyampaikan 6 buah pantun untuk di jadikan bahan Perlombaan pantun bahasa Melayu tingkat nasional.
Keberhasilan NAVINO hingga melaju ke tingkat nasional tidaklah mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Setelah beberapa waktu yang lalu bertempat di Kantor Bahasa Propinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menyingkirkan lawan-lawan dari beberapa siswa perwakilan masing masing kabupaten yang ada di Bangka dengan berbalas pantun.
Dengan antusias dan semangat bertanding yang tinggi siswa yang bertempat tinggal di Desa Gadung Kecamatan Toboali Bangka Selatan ini terbukti tanpa ragu melantunkan syair-syair pantun bertempat di pusat Alun Alun Kota Toboali Himpang Lime pada Minggu pagi untuk menyelesaikan video pantun yang menjadi bahan perlombaan tingkat nasional.
Yoelchaidir seorang penulis pantun sekaligus penyair asal Habang Toboali yang lebih di kenal dengan taglinenya “Lempah Menyatukan Kita” serta sekaligus juri pada lomba berbalas pantun dan juri puisi di wilayah Bangka Selatan yang pagi itu diundang oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk melihat langsung pembuatan video merasa bangga atas keberhasilan Navino hingga melaju ke kancah Nasional.
Beliau berharap Dinas Pendidikan Bangka Selatan melalui bidang kebudayaan selalu mensupport kegiatan-kegiatan sastra khususnya sastra berpantun termasuk puisi karena beliau yakin masih banyak siswa yang butuh pembinaan dari pihak Dinas Pendidikan Bangka Selatan untuk lebih meningkatkan teknik dalam berpantun guna mengharumkan nama Bangka Selatan yang masih termasuk rumpun Melayu dengan tidak meninggalkan marwah adat dan budaya asli yang ada di tanah negeri Junjung Besaoh
“Selamat bertanding di tingkat nasional ananda Navino semoga menjadi yang terbaik!” sambung Yoelchaidir kepada siswa yang pagi itu selalu tersenyum dengan ramah.
Buah sisel item item.
Buah bebeti pute pute.
Name Basel tambah begentem.
Kite doakan ananda kite.












