Keutamaan Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah

Oleh:  Rudiyanto S.Pd.,Gr (Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan)

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Selain sebagai bulannya peringatan hari raya Idul Adha, didalam bulan ini juga terdapat beberapa puasa sunnah yang nilai pahalanya sangat besar sekali. Salah satu puasa sunnah tersebut yaitu puasa arafah. Puasa sunnah arafah ini dapat dilaksanakan oleh umat muslim pada setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Jika berpedoman dengan kalender masehi tahun 2025, maka umat muslim dapat melaksanakan puasa sunnah arafah pada tanggal 5 Juni mendatang. Salah satu keutamaan puasa sunnah arafah yang sangat fenomenal adalah dapat menghapuskan dosa-dosa umat muslim satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Sebagian ulama ada yang mengatakan seluruh dosa-dosa umat muslim tahun lalu dan tahun yang akan datang baik dosa kecil maupun dosa besar akan diampuni oleh Allah SWT jika melaksanakan puasa sunnah arafah ini. Akan tetapi ada juga pendapat para ulama yang menyatakan bahwa, hanya dosa-dosa kecil saja yang akan diampuni oleh Allah SWT. Sementara dosa-dosa besar perlu melakukan taubat dan penyesalan yang khusus dan mendalam.

Berdasarkan keterangan penulis di atas, maka sangat disayangkan sekali jika momentum yang sangat mulia ini berlalu begitu saja, tanpa kita mempedulikan puasa sunnah arafah, Umat muslim yang tidak ada udzur, hendaknya dapat melaksanakan puasa sunnah arafah ini dengan tulus hanya untuk mengharap ridha Allah SWT. Umat muslim juga hendaknya peka dan memahami secara mendalam tentang ibadah-ibadah sunnah lainnya.

Beberapa keutamaan puasa Arafah menurut hemat penulis antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dapat menghapus dosa selama satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang

Salah satu keutamaan puasa sunnah arafah adalah akan diampuninya dosa-dosa umat muslim satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW: Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang hari Arafah, lalu beliau menjawab : (Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang (HR. Jama’ah ahli hadits kecuali Al-Buchari dan At-Tirmizi).

2. Meningkatkan iman dan taqwa

Dengan melaksanakan puasa sunnah arafah, maka akan semakin mempertebal iman dan taqwa seorang muslim. Dengan melaksanakan ibadah puasa sunnah Arafah, berarti kita telah menjalankan sunnah dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Jika ibadah sunnah saja dilaksanakan, maka umat muslim tersebut akan istiqamah dengan amal ibadah wajibnya

3. Melatih kesabaran
Umat muslim yang senantiasa melaksanakan ibadah puasa akan semakin meningkat sifat sabarnya. Sifat sabar ini diperoleh umat muslim dari upaya nya menahan lapar dan dahaga dan menahan hawa nafsu nya ketika menjalankan ibadah puasa sunnah arafah.

Dalam firman Allah SWT disebutkan bahwa “Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah ayat 153). Artinya adalah orang sabar akan senantiasa dekat dengan Allah SWT

4. Menjauhkan diri dari maksiat
Puasa merupakan salah satu metode untuk dapat menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Dengan berpuasa, maka nafsu dan syahwat duniawi umat muslim dapat terbendung dan dikontrol dengan baik. Hati dan pikirannya akan selalu dijaga oleh Allah SWT

5. Meningkatkan kesehatan
Berdasarkan pada berbagai literatur, pendapat dokter dan pengalaman orang lain, selain mendapatkan pahala dari Allah SWT, ternyata puasa memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Beberapa manfaat puasa Arafah maupun ibadah puasa lain yang diwajibkan dan dianjurkan oleh Islam untuk kesehatan ialah sebagai berikut:

a). Dapat menurunkan dan menstabilkan berat badan. Saat umat muslim menjalankan ibadah puasa, secara tidak langsung umat muslim telah menghindari konsumsi makanan secara berlebih. Metode puasa ini sangat efektif bagi yang mengidamkan berat tubuh ideal. Selain mendapatkan pahala, puasa juga mendatangkan manfaat bagi tubuh yaitu tergapainya berat badan yang ideal.

b). Dapat menjaga kestabilan gula darah. Gula darah yang menumpuk diakibatkan oleh mengkonsumsi makanan seperti karbohidarat, glukosa dan lainnya secara berlebihan. Melalui pelaksanaan ibadah puasa, umat muslim akan dapat meminimalisir asupan konsumsi yang dapat menyebabkan penyakit gula darah.

c). Menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung minyak secara berlebihan. Melalui pelaksanaan ibadah puasa ini, asupan makanan yang mengandung minyak dapat dikurangi porsinya, sehingga tubuh akan terhindar dari penyakit kolesterol.

d). Menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit hipertensi dan darah tinggi adalah konsumsi makanan yang mengandung penyedap rasa secara berlebih-lebihan. Melalui pelaksanaan ibadah puasa Arafah ini, maka asupan makanan yang mengandung penyedap rasa dapat dikurangi sehingga kita semua akan terhindar dari penyakit hipertensi atau darah tinggi.

Menurut dokter gizi, dr. Dian Permatasari, M.Gizi., SP.GK. penyakit-penyakit tersebut seperti obesitas, gula darah, kolesterol, darah tinggi adalah penyakit yang sering menyebabkan komplikasi dan berujung pada kematian. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan penyakit serius seperti kencing manis atau diabetes militus, hipertensi atau darah tinggi, penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, beberapa manfaat puasa bagi kesehatan seperti memperbaiki kerusakan yang terjadi dalam anggota tubuh, merelaksasi beban-beban berlebihan dalam tubuh, membersihkan racun yang tertumpuk dalam tubuh, meremajakan kembali vitalitas, sel dan jaringan dalam tubuh, melancarkan proses pencernaan, memudahkan penyerapan sari-sari makanan, serta menstabilkan proses masuknya makanan secara berlebihan, memperhalus kulit, dan dapat mengobati berbagai penyakit yang berkembang

Berdasarkan pengalaman penulis yang menderita asam lambung, puasa adalah metode yang tepat untuk terapi penyembuhan asam lambung. Melalui pelaksanaan ibadah puasa sunnah arafah, maka kadar asam dalam tubuh akan stabil dan tidak berlebihan. Hal ini karena asupan makanan yang menyebabkan asam lambung berlebihan dapat dikurangi dan diminimalisir. (BP)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *